Misi Berat Tunggal Putra Menuju Olimpiade 2020

Minggu, 23 Desember 2018 | 18:32 WIB
Misi Berat Tunggal Putra Menuju Olimpiade 2020
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, memenangi Derby Indonesia usai menaklukkan Anthony Sinisuka Ginting, dengan skor 21-15 dan 25-23 di perempat final Hong Kong Open 2018, Kamis (15/11/2018). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti tak menampik jika sektor tunggal putra punya tugas berat untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo. Konsistensi penampilan para pemain putra Tanah Air, menurut Susy, masih menjadi kendala utama.

Sebagaimana diketahui, PBSI selaku federasi cabang olahraga bulutangkis Indonesia mematok target tinggi di Olimpiade 2020 Tokyo. PBSI bertekad untuk meloloskan dua wakil dari setiap sektor ke multievent terbesar dunia tersebut.

Dilansir laman resmi BWF, setiap negara bisa meloloskan dua wakil pada setiap sektor jika memenuhi persyaratan kualifikasi. Pengumpulan poin menuju Olimpiade 2020 sendiri akan berlangsung mulai 29 April 2019 hingga 26 April 2020.

Selama periode itu, dua pebulutangkis di sektor tunggal harus mempertahankan posisinya di peringkat 16 besar BWF. Sementara, dua pasangan ganda harus mempertahankan posisinya di delapan besar ranking BWF.

Baca Juga: Tampil Apik Kontra Burnley, Emery Puji Reaksi Mesut Ozil

Susy mengakui, mempertahankan posisi di 16 besar peringkat dunia bukanlah hal mudah untuk sektor tunggal putra Indonesia saat ini. Butuh perjuangan ekstra keras untuk bisa menggapainya.

"Peringkat 16 besar (BWF) untuk tunggal bukanlah hal mudah, karena persaingan sekarang lebih ketat," ujar Susy Susanti saat dihubungi wartawan, Minggu (23/12/2018).

Jika dilihat dari peringkat BWF saat ini, dua wakil tunggal putra Indonesia yang paling berpeluang untuk lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. 

Anthony kini bertengger di peringkat tujuh dunia, sementara Jojo -sapaan akrab Jonatan Christie- yang tahun ini berhasil meraih gelar Asian Games 2018 berada di peringkat 11.

Susy pun berharap saat periode pengumpulan poin menuju Olimpiade, Anthony dan Jonatan serta tunggal-tunggal putra lainnya bisa tampil lebih konsisten. Kematangan harus lebih ditingkatkan lagi.

Baca Juga: Rombongan Kemenpora Jadi Korban Tsunami Selat Sunda, 2 Orang Tewas

"Evaluasi pastinya banyak karena kita lihat mereka belum tampil konsisten. Di satu turnamen bisa juara, tapi di turnamen lainnya kalah. Konsistensi perlu ditingkatkan," harap Susy.

"Selain itu, secara kesiapan dan kematangan juga harus ditingkatkan. Teknik dan fisik juga perlu," tandas legenda hidup bulutangkis Indonesia tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI