Suara.com - Klub bulutangkis Mutiara Cardinal memang gagal meredam ketangguhan PB Jaya Raya di final nomor beregu campuran dewasa Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018. Mereka kalah dengan skor 1-3 dalam pertandingan yang berlangsung di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Namun, capaian runner-up di Kejurnas PBSI 2018 menjadi prestasi tersendiri bagi klub asal Bandung tersebut. Pasalnya, ini adalah kali pertama sepanjang sejarah Mutiara Cardinal mampu menembus babak final Kejurnas.
Manajer tim Mutiara Cardinal, Enroe Cleosa mengatakan prestasi menembus babak final berada di luar dugaan. Sebab, target tim di Kejurnas PBSI 2018 hanyalah menjadi tiga tim terbaik.
"Ini pertama kalinya kami ke final, yang sudah-sudah semifinal saja. Ini pencapaian terbaik," ujar Enroe Cleosa di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Baca Juga: Greysia / Apriyani Rahayu Antar PB Jaya Raya Juarai Kejurnas PBSI 2018
Menurut Enroe, capaian ini tak lepas dari bagusnya performa para atlet yang bertanding. Kemenangan 3-1 atas tim unggulan sekaligus juara bertahan Kejurnas PBSI 2016, PB Djarum, di semifinal bisa menjadi buktinya.
"Memang target kami sebelumnya bercokol di tiga besar, nyatanya di semifinal kami bisa all out. Kita buka peluang di ganda putra, kita bisa mengalahkan Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Berry (Angriawan). Itu memberikan kepercayaan diri untuk ke belakangnya," ujar Enroe
"Yang diluar dugaan itu di ganda putra. Bahwa pemain klub ternyata bisa di luar dugaan, artinya pembinaan klub bisa berjalan," ujarnya.
Untuk diketahui, perjalanan Mutiara Cardinal ke babak final tidaklah mudah. Mereka sempat kalah satu kali di babak penyisihan Grup A dari PB Jaya Raya dengan skor 1-4.
Namun, selepas kekalahan itu, Gregoria Mariska Tunjung dan kolega seperti tak terbendung, sebelum akhirnya kembali takluk dari PB Jaya Raya di partai final.
Baca Juga: Ditonton Mikha Angelo, Gregoria Akui Tampil Lebih Semringah
Selain kejutan dari sektor ganda, sektor tunggal putri Mutiara Cardinal juga cukup mencolok di Kejurnas PBSI 2018 ini. Gregoria Mariska yang menjadi garda terdepan timnya, tercatat tak sekalipun mengalami kekalahan.