Suara.com - Fictor Gideon Roring mengatakan timnas basket Indonesia terancam kalah bersaing di level Asia Tenggara. Regenerasi pemain yang lambat disebut Ito --sapaan akrab Fictor-- menjadi penyebabnya.
Menurut pelatih 46 tahun tersebut, susunan pemain dalam skuat Timnas Indonesia saat ini, mayoritas masih diisi nama-nama lama. Dibanding negara-negara tetangga, kemunculan talenta muda berbakat Indonesia sangat tertinggal.
"Di Asia Tenggara, Indonesia sudah dalam level bahaya. Karena pemain yang ada di Timnas saat ini merupakan stok lama. Mereka sudah masuk timnas dari 2013, 2015, 2017," ujar Fictor Roring.
Seperti diketahui, nama-nama pemain yang seringkali menghiasi skuat Timnas basket Indonesia saat ini, mayoritas sudah melewati puncak karirnya. Arki Dikania Winsu, Xaverius Prawiro, hingga Ponsianus Nyoman Indrawan, sudah berusia 30 tahun ke atas.
Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Pekan 17 dan Siaran Langsung
Jika dibandingkan dengan komposisi skuat negara Asia Tenggara lain, Ito menyebut Indonesia harus benar-benar khawatir. Jika tak segera berbenah, bukan tak mungkin Indonesia bakal kehilangan singgasana sebagai tim terbaik kedua di Asia Tenggara.
"Di SEABA 2018 dan SEA Games 2017, kita tipis-tipis sekali mainnya. Jika melihat skuat Malaysia di Pra-Kualifikasi FIBA Asia 2021, pemainnya itu muda-muda, bagus, tinggi-tinggi. Dilihat dari situ, kita sudah kalah," ujar Fictor.
Ito berharap PERBASI selaku federasi basket Indonesia harus segera berbenah. Meski para talenta muda juga bermunculan di Tanah Air, jumlah mereka dinilai Fictor sangat-sangat kurang.
"Pemain muda kita seperti Abraham Damar Grahita, Andakara Prastawa Dhyaksa, Adhi Pratama, dan Kaleb Ramot Gemilang itu nggak banyakm dan secara tinggi badan kalah," tukasnya.
Baca Juga: Tawaran dari Tiga Klub Ini Yang Bikin Buffon Batal Pensiun