Suara.com - Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian angkat bicara terkait masa depan Nitya Krishinda Maheswari. Menurutnya, nasib pebulutangkis spesialis ganda putri itu akan ditentukan enam bulan ke depan.
"Dengan kondisi Nitya yang sekarang ini, setidaknya enam bulan lagi baru bisa ketahuan, dia masih bisa main lagi atau tidak. Dia perlu recovery secara fisik maupun mental," kata Eng Hian, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (17/12/2018).
Seperti diketahui, Nitya saat ini masih dalam pemulihan pasca cedera achilles yang membuat 75 persen otot di engkel kirinya putus.
Cedera itu didapatnya saat berduet dengan Ni Ketut Mahadewi Istarani menghadapi pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di perempat final Thailand Open 2018, 13 Juli lalu.
Baca Juga: Hary Tanoe Tidak Lolos Administrasi Calon Ketum POBSI, Ini Penyebabnya
Saat itu, Nitya/Ketut memutuskan mundur dari pertandingan saat kedudukan 12-4 di game pertama.
Menurut Eng Hian, saat ini hal terpenting bagi Nitya adalah mendapatkan kembali kepercayaan dirinya pasca cedera.
Pasalnya, cedera parah yang dialaminya itu bukan kali ini saja terjadi. Pada akhir 2016 lalu dia harus naik meja operasi untuk penyembuhan cedera lutut kanannya.
Akibat hal itu, Nitya pun ‘diceraikan’ dari pasangannya, Greysia Polii, yang sebelum pernah meraih medali emas di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
"Setelah pembicaraan terakhir dengan tim dokter, progres operasi lututnya yang dulu, sudah pulih, sudah siap 100 persen untuk main lagi. Tapi, Nitya masih ragu-ragu, itu membutuhkan waktu yang lama," ungkap Eng Hian.
Baca Juga: Pelatih: Sekarang Kevin / Marcus Jadi Incaran Semua Pemain
"Lalu dia terkena cedera achilles dan harus operasi. Setelah operasi, progresnya pun sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sekarang semua tergantung dari Nitya nya, apakah ada keraguan lagi?" tambahnya.
Eng Hian pun berharap anak didiknya itu bisa kembali bangkit dari keterpurukannya pada tahun depan.
"Ini bukan kondisi yang mudah untuk Nitya, seseorang yang sudah membantu membangkitkan lagi ganda putri," tutur Eng Hian.
"Ibaratnya waktu pemulihan cedera lututnya, dari jongkok, sudah berdiri dan mau jalan, dia jatuh lagi dan harus jongkok lagi," tukasnya.