Jelang World Tour Finals, Pelatih Soroti Kualitas Pertahanan Marcus

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 06 Desember 2018 | 23:11 WIB
Jelang World Tour Finals, Pelatih Soroti Kualitas Pertahanan Marcus
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menjuarai ajang Fuzhou China Open 2018, Minggu (11/11/2018). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih sektor ganda putra Pemusatan Latihan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Herry Iman Pierngadi meningkatkan latihan pertahanan Marcus Fernaldi Gideon menjelang turnamen BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou, Cina, pada 12-16 Desember 2018.

"Marcus fokus pada peningkatan kualitas pertahanan. Marcus seringkali jadi sasaran serangan pemain-pemain Cina ketika mereka saling berhadapan," kata Herry dalam keterangan tertulis PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Pelatih yang akrab disapa Herry IP itu mengatakan peningkatan sisi pertahanan Marcus sudah tampak hingga pada sesi latihan Kamis pagi. "Kami sudah evaluasi itu. Progres sisi pertahananya sudah banyak meningkat," katanya.

Marcus yang berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menjadi tumpuan Indonesia untuk menyabet gelar juara World Tour Final 2018 pada nomor ganda putra.

Baca Juga: Tommy Sugiarto Bangga Bisa Tampil di BWF World Tour Finals 2018

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjuarai Denmark Open 2018 usai mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), dengan skor 21-15 dan 21-16, Minggu (21/10). [Humas PBSI]
Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjuarai Denmark Open 2018 usai mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), dengan skor 21-15 dan 21-16, Minggu (21/10). [Humas PBSI]

Pasangan yang akrab disapa The Minions itu telah menjalani program latihan selama dua pekan jelang keikutsertaan mereka pada turnamen berhadiah total 1,5 juta dolar AS itu.

Juara turnamen Super Series Finals 2017 itu masih menyimpan catatan kekalahan dua kali beruntun dari pasangan putra Cina Han Chengkai/Zhou Haodong yaitu pada turnamen Cina Terbuka 2018 dan Prancis Terbuka 2018.

"Kekalahan mereka dari pasangan muda Cina itu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hakim servis ketika dalam turnamen Cina Terbuka 2018. Keputusan hakim servis itu mengganggu konsentrasi permainan Kevin/Marcus. Kami sudah berdisuksi dengan mereka jika kembali terjadi keputusan seperti itu dan apa yang perlu dilakukan," kata Herry.

Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, gagal menjuarai Prancis Open 2018 setelah kalah dari pasangan Cina, Han Chengkai/Zhou Haodong, dengan skor 21-23, 21-8 dan 17-21, Minggu (28/10/2018). [Humas PBSI]
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, gagal menjuarai Prancis Open 2018 setelah kalah dari pasangan Cina, Han Chengkai/Zhou Haodong, dengan skor 21-23, 21-8 dan 17-21, Minggu (28/10/2018). [Humas PBSI]

Faktor psikologis pasangan muda Han/Zhou, menurut Herry, juga menentukan pertandingan ketika berhadapan dengan The Minions.

"Jika Han/Zhou kalah itu biasa. Kalau menang, tentunya itu jadi kejutan sehingga mereka bermain tanpa beban. Peringkat Han/Zhou itu jauh di bawah Kevin/Marcus," katanya.

Baca Juga: BWF World Tour Finals: Pelatih Ungkap Hal Paling Ditakutinya dari Anthony

Indonesia mengirim enam wakil dalam turnamen World Tour Finals 2018. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto pada nomor tunggal putra; Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada nomor ganda putra; Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada nomor ganda putri; dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada nomor ganda campuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI