Jeblok di Asian Games, Siman Harap Persiapan SEA Games Lebih Matang

Senin, 03 Desember 2018 | 13:31 WIB
Jeblok di Asian Games, Siman Harap Persiapan SEA Games Lebih Matang
Perenang putra andalan Indonesia, I Gede Siman Sudartawa. [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perenang putra andalan Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, berharap persiapan menuju SEA Games 2019 bisa lebih matang. Hasil jeblok di Asian Games 2018 disebutnya harus dijadikan pelajaran.

Seperti diketahui, Siman yang dibebankan untuk meraih medali di nomor andalannya, 50 meter gaya punggung, gagal total di Asian Games 2018.

Persiapan yang hanya berkisar tiga bulan disebutnya menjadi kendala utama.

Kini, perenang asal Bali itu ingin mempersiapkan diri lebih baik. Dirinya berharap PRSI, selaku induk cabang olahraga renang di Tanah Air, memberikan program pelatnas jangka panjang yang tidak hanya berkisar tiga bulan.

Baca Juga: Obati Kegagalan di MotoGP 2018, Rossi Raih Gelar 'Hiburan'

"Waktunya cuma tiga bulan. Negara lain persiapannya bertahun-tahun. Kita enggak bisa bilang 'Oh pelatnas kita di luar negeri, 3 bulan', enggak bisa. Tapi berapa lamanya kita persiapan ke sana," ujar Siman saat ditemui di Stadion Akuatik GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Menurut Siman, persiapan bagi seorang atlet renang sangat krusial dalam menentukan catatan waktu terbaik saat berlaga nanti.

Dirinya mencontohkan bagaimana imbas positif saat cabor renang menjalankan pelatnas jangka panjang menuju SEA Games 2017 lalu.

Pada SEA Games 2017, Indonesia berhasil meraih 4 medali emas, 11 perak dan 10 perunggu dari cabang olahraga renang.

Medali emas tersebut masing-masing diraih oleh Siman (50 m gaya punggung), Indra Gunawan (50 m gaya dada), Nahtaniel Gagarin (100 m gaya dada), dan Triady Fauzi Sidiq (200 m individu gaya ganti).

Baca Juga: 'Tolak' Rencana Pemerintah, Siman: Atlet Pelapis Cocoknya di Bulutangkis

"Bisa dilihat saat SEA Games 2017. Pada 2015 kita cuma dapat 1 emas lalu jadi 4 emas (di SEA Games 2017). Itu kan (karena) persiapannya dari habis PON langsung masuk track (program)," ujar Siman.

"Bersama pelatih Grant Stoelwinder dari Australia, dia sama kita stay di Bali. Itu habis PON kita langsung track sampai SEA Games (2017) dan berhasil," imbuhnya.

Selain pelatnas jangka panjang, Siman juga mengaku membutuhkan banyak turnamen untuk tetap dekat dengan atmosfer pertandingan. Dirinya berharap di 2019 hal itu bisa diwujudkan.

"Sekarang kita namabah umur tapi kejuraannya (yang kita ikuti) makin sedikit, enggak seperti yang muda-muda lebih banyak. Kan sebenarnya lebih banyak lebih baik, apalagi di nomor 50 m, lebih banyak latih tanding kan lebih bagus," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI