Suara.com - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung melakoni pertandingan perdananya usai pulih dari cedera pinggang dengan kekalahan. Turun di ajang Korea Masters 2018, Jorji -sapaan akrab Gregoria- langsung terhenti di babak pertama, Rabu (28/11/2018).
Bermain di Gwangju Women’s University, Gwangju, Korea Selatan, Jorji tak mampu menandingi perlawanan wakil Cina peraih medali emas Olimpade 2012, Li Xuerui. Pebulutangkis 19 tahun itu takluk dalam pertarungan rubber game dengan skor 19-21, 21-13, dan 13-21.
Minarti Timur selaku pelatih tunggal putri PBSI pun menyebut anak didiknya itu sebenarnya punya kesempatan besar untuk menang.
Namun karena seringnya melakukan kesalahan dan terlalu terburu-buru untuk mematikan lawan, membuat peluang Jorji merengkuh tiket babak kedua harus pupus begitu saja.
Baca Juga: Messi Resmi Patahkan Rekor Ronaldo di Liga Champions
Dilihat dari jalannya pertandingan, khususnya di gim pertama, Jorji memang punya peluang untuk menghabisi Li Xuerui dengan cepat. Pasalnya, tunggal putri kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu sempat unggul jauh 17-13.
Sayang, sederet kesalahan dilakukan Jorji hingga akhirnya berbalik tertinggal dan kalah.
"Kemarin itu mestinya bisa menang. Jorji unggul terus di set (gim) pertama sampai 17-13. Tapi setelah itu gampang banget membuang bolanya," jelas Minarti Timur saat dihubungi Suara.com.
"Di set kedua, Gregoria mampu menang jauh. Tapi di set ketiga fokusnya tidak masuk, dia kurang memaksa." imbuhnya.
"Dia tahu Li Xuerui tidak lincah, tapi Gregoria justru mau (bermain dengan pola) tipis-tipis (neting) dan buru-buru ingin mematikan. Intinya kurang sabar," kata Minarti.
Baca Juga: Inter Takluk di Wembley, Spalletti Kini Berharap 'Bantuan' Barcelona
Meski kurang puas dengan hasil yang diraih Gregoria pada Korea Masters 2018, Minarti tetap melihat hal-hal positif dari pertandingan tersebut.
Menurutnya, setelah absen cukup lama sejak Oktober 2018, adalah hal yang positif Gregoria kini sudah kembali turun ke lapangan. Meski kalah, pertandingan menghadapi Li Xuerui disebutnya merupakan awal yang bagus.
"Untuk cedera pinggang sudah tidak ada masalah, tapi memang gerakan-gerakan tertentu masih ragu-ragu saja," beber Minarti.
"Di Korea Masters 2018 ini tidak ada target khusus untuk Gregoria. Ini untuk menambah jam terbangnya saja. Lawannya (Li Xuerui) juga bukan pemain sembarangan, ini bisa menambah pengalaman bermainnya dalam menghadapi pemain kelas dunia," terang peraih medali perak Olimpade 2000 Sydney tersebut