Catat: 10 Poin Regulasi Aerodinamika F1 untuk Musim 2019

Rabu, 28 November 2018 | 15:15 WIB
Catat: 10 Poin Regulasi Aerodinamika F1 untuk Musim 2019
Driver F1 dari kiri ke kanan: Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, Max Verstappen, Daniel Ricciardo. Tengah: Nico Hulkenberg, Carlos Sainz, M Stoffel Vandoorne, Fernando Alonso, Sergio Perez, Esteban Ocon, Pierre Gasly, Brendon Hartley. Paling belakang: Romain Grosjean, Kevin Magnussen, Sergey Sirotkin, Lance Stroll, Marcus Ericsson dan Charles Leclerc. Diambil di F1 GP Abu Dhabi 2018 [AFP/Giuseppe Cacace]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika acara baper atau bawa perasaan para pilot balap jet darat Fomula One (F1) sudah berakhir seiring dengan dipentaskannya GP F1 Abu Dhabi 2018, regulasi aerodinamika buat tahun depan mulai digulirkan.

Dilansir kantor berita Antara dari Formula1.com pada Rabu (28/11/2018), perubahan unsur aerodinamika ini bertujuan membuat jet darat tunggangan para driver F1 bisa bersaing lebih ketat dan dekat, sekaligus bakal banyak terjadi aksi salip-menyalip atau overtaking. Caranya, dengan mengurangi aliran udara kotor yang datang dari tunggangan lawan di depan.

Berikut rangkuman regulasi baru F1 2019:

1. Bagian ujung sayap depan yang kompleks atau endplates dengan fungsi untuk membuang aliran udara di ban depan bakal ditiadakan mulai musim depan atau edisi 2019.

Baca Juga: Mulut Penyu Mati Penuh Sampah, DLH Uji Sampel Air Pulau Pari

Sebagai gantinya, sayap depan akan diperlebar sepanjang 200 mm, dari 1.800 mm menjadi 2.000 mm agar performa jet darat lebih kuat ketika pebalap berada di belakang driver lain yang tengah mengasapi dengan aliran udara kotor.

2. Posisi sayap depan dimajukan sejauh 25 mm supaya bisa membantu konsistensi performa tunggangan F1.

Dengan ketiadaan endplates berarti hampir sebagian besar bagian sayap depan lebih difungsikan untuk menghasilkan downforce, yaitu gaya tekan ke bawah, sehingga memberikan kesempatan lebih banyak bagi pebalap untuk mengejar jet balap lainnya yang terlebih dahulu melaju.

3. Tinggi dari sayap depan juga ditambah 20 mm untuk membantu meningkatkan tenaga dan mengurangi gangguan hilangnya grip depan ketika mobil menempel di belakang mobil lawan.

4. Pelat lurus di bagian bawah sayap depan juga dikurangi menjadi dua di tiap bagian, sehingga akan lebih banyak udara yang dialirkan ke bagian bawah mobil.

Baca Juga: Axl Rose Sakit Parah, Konser GNR di Abu Dhabi Dipaksa Setop


Laman berikut adalah pelarangan pemakaian fitur tertentu serta penambahan agar bisa melakukan slipstream. Dijamin mendatangkan keseruan!

5. Saluran udara untuk rem depan juga disederhanakan dengan mengurangi bagian aerodinamikanya, sehingga hanya akan ada sedikit pengurangan downforce ketika area itu dilewati aliran udara.

Serunya start F1 GP Singapura 2018 di Marina Bay Circuit (16/9/2018) [AFP/Jewel Samad].
Serunya start F1 GP Singapura 2018 di Marina Bay Circuit (16/9/2018) [AFP/Jewel Samad].

6. Pemakaian blown axle, yaitu poros roda yang bisa mengalirkan udara juga dilarang di musim depan untuk memperhalus aliran udara.

7. Tinggi barge board, sayap samping yang berada di antara roda depan dan sidepod, akan dikurangi sebanyak 150 mm untuk mengurangi gangguan aerodinamika. Posisi barge board juga dimajukan 100 mm supaya lebih baik menangkap aliran udara dari sayap depan.

8. Sayap belakang yang tingginya ditambah 70 mm menjadi 870 mm. Slot endplate sayap belakang juga dibatasi.

9. Bukaan DRS (Sistem pengurangan drag aerodinamika) di sayap belakang akan lebih lebar 20 mm menjadi 85 mm sehingga diharapkan bisa menambah potensinya sebanyak 25 persen.

10.Lebar sayap belakang juga ditambah 100 mm sehingga lebar totalnya menjadi 1.050 mm.

Penambahan tinggi dan lebar sayap belakang diharapkan mampu menciptakan lubang udara yang lebih besar dalam membantu pebalap melakukan slipstream di belakang jet darat lawan secara efektif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI