5. Saluran udara untuk rem depan juga disederhanakan dengan mengurangi bagian aerodinamikanya, sehingga hanya akan ada sedikit pengurangan downforce ketika area itu dilewati aliran udara.
6. Pemakaian blown axle, yaitu poros roda yang bisa mengalirkan udara juga dilarang di musim depan untuk memperhalus aliran udara.
7. Tinggi barge board, sayap samping yang berada di antara roda depan dan sidepod, akan dikurangi sebanyak 150 mm untuk mengurangi gangguan aerodinamika. Posisi barge board juga dimajukan 100 mm supaya lebih baik menangkap aliran udara dari sayap depan.
8. Sayap belakang yang tingginya ditambah 70 mm menjadi 870 mm. Slot endplate sayap belakang juga dibatasi.
Baca Juga: Mulut Penyu Mati Penuh Sampah, DLH Uji Sampel Air Pulau Pari
9. Bukaan DRS (Sistem pengurangan drag aerodinamika) di sayap belakang akan lebih lebar 20 mm menjadi 85 mm sehingga diharapkan bisa menambah potensinya sebanyak 25 persen.
10.Lebar sayap belakang juga ditambah 100 mm sehingga lebar totalnya menjadi 1.050 mm.
Penambahan tinggi dan lebar sayap belakang diharapkan mampu menciptakan lubang udara yang lebih besar dalam membantu pebalap melakukan slipstream di belakang jet darat lawan secara efektif.