Suara.com - From zero to hero. Dari bukan siapa-siapa kini menjadi sosok yang luar biasa. Kalimat tersebut kiranya sangat pas untuk menggambarkan kisah dari pebulutangkis junior asal Klaten, Jawa Tengah, Leo Rolly Carnando.
Dari bukan siapa-siapa, kini Leo mulai tenar setelah kerja kerasnya berbuah hasil dengan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Seperti kebanyakan penggemar bulutangkis Tanah Air, Leo yang berpasangan dengan Indah Cahya Sari Jamil di sektor ganda campuran tak percaya dengan prestasi yang dirinya dapatkan baru-baru ini.
Ya, menjadi ganda campuran non-unggulan dan baru dipasangkan satu bulan jelang kejuaraan, Leo/Indah secara ajaib melesat tak terbendung hingga meraih podium tertinggi di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2018.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik F1 Sepanjang Musim 2018
Menghadapi kompatriotnya sendiri yang merupakan unggulan kedua, sekaligus calon kuat peraih gelar juara, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Leo/Indah berhasil membungkam prediksi banyak pihak.
Mereka berdua mampu bermain sangat atraktif dan percaya diri di babak final hingga mengunci kemenangan hanya dalam tempo 31 menit, dengan skor 21-15 dan 21-9.
Menurut Leo, tak ada resep khusus terkait penampilan luar biasa dirinya dan Indah.
Sebagai seorang partner, dirinya hanya mencoba untuk memperlancar komunikasi di dalam maupun luar lapangan.
"Kalau di lapangan enggak gimana-gimana sih, enak saja bisa diajak ngobrol baik-baik. Jadi tukar pikiran saat main," ujar Leo.
Baca Juga: Lelang, Raket Jonatan Christie Dibeli Inul Daratista Rp 200 Juta
Sebelum menjadi juara dunia, pebulutangkis 17 tahun itu bisa dibilang jauh dari kata prestasi mentereng.