5 Fakta Menarik Dani Pedrosa, Si Legenda Tanpa Mahkota

Sabtu, 24 November 2018 | 20:18 WIB
5 Fakta Menarik Dani Pedrosa, Si Legenda Tanpa Mahkota
Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. [AFP/Javier Soriano]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berakhirnya seri MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, Minggu (18/11/2018) lalu, tak hanya menandai selesainya MotoGP 2018. Akhir dari balapan itu juga menjadi penanda berakhirnya Dani Pedrosa di lintasan MotoGP.

Seperti diketahui, sejak beberapa bulan lalu Dani Pedrosa telah memutuskan pensiun. Pebalap Spanyol itu mengakhiri karier balap profesional setelah kontraknya tak diperpanjang tim Repsol Honda.

Wajar jika pihak Honda menghentikan kerja sama dengan pebalap 33 tahun itu setelah bersama selama 13 musim.

Sebelum tampil buruk di MotoGP 2018, penurunan performa Dani Pedrosa memang sudah terlihat di musim-musim sebelumnya.

Khusus musim 2018, tercatat Dani Pedrosa tak pernah memenangkan balapan. Bahkan tak sekalipun meraih podium dari 19 seri yang berlangsung.

Hasil itu membuat posisinya di klasemen akhir MotoGP 2018 tercecer hingga posisi 11.

Sebelum sampai dipenghujung karier, Dani Pedrosa terkenal sebagai pebalap muda dengan talenta luar biasa.

Tiga gelar juara dunia yang diraih Pedrosa (satu di kelas Moto3 dan dua Moto2) menjadi bukti bagaimana hebatnya Pedrosa sebelum promosi ke MotoGP.

Untuk mengenang karier balap Dani Pedrosa, berikut 5 fakta menarik seputar pebalap yang dijuluki The Little Spaniard:

Baca Juga: 4 Desain Helm Keren dan Gahar Pebalap MotoGP Saat Tes di Valencia

1. Setia Bersama Honda

Dani Pedrosa (tengah) saat menjuarai balapan GP Pacific kelas 125cc di Sirkuit Motegi, Jepang, 6 Oktober 2002. Diikuti kemudian oleh Manuel Poggiali (kiri) dan Steve Jenkner. [AFP/Toshifumi Kitamura]
Dani Pedrosa (tengah) saat menjuarai balapan GP Pacific kelas 125cc di Sirkuit Motegi, Jepang, 6 Oktober 2002. Diikuti kemudian oleh Manuel Poggiali (kiri) dan Steve Jenkner. [AFP/Toshifumi Kitamura]

Dani Pedrosa menjalani debut profesional pada 2001 silam di kelas 125cc bersama tim Telefonica MoviStar Junior Team. Saat itu dirinya mengendarai motor Honda RS125.

Sejak saat itu Pedrosa tak pernah berpindah ke lain hati. Hingga memutuskan pensiun, dia terus menunggangi kuda besi Honda dalam usahanya bersaing memperebutkan gelar juara, baik dikelas Moto2, maupun MotoGP.

Saat naik kelas ke Moto2 atau 250cc, Dani Pedrosa mengendarai motor Honsa RS250R, dan saat promosi di kelas para raja atau MotoGP, Pedrosa menggunakan RC212V, hingga yang terakhir RC213V.

Tentu "kesetiaan" itu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan para pebalap manapun.

Bahkan, saat menjalani debut dikelas MotoGP pada 2006 hingga memutuskan pensiun pada 2018, Pedrosa hanya membela satu tim, yakni Repsol Honda.

2. Mengidolai Legenda MotoGP, Mick Doohan

Legenda balap motor dunia asal Australia, Mick Doohan. [AFP/Upali Aturugiri]
Legenda balap motor dunia asal Australia, Mick Doohan. [AFP/Upali Aturugiri]

Semua orang memiliki idola dalam hidupnya, tak terkecuali pebalap hebat seperti Dani Pedrosa. Kepada BoxRepsol, Pedrosa menyebut legenda MotoGP asal Australia, Mick Doohan merupakan idolanya.

Sejak kecil, Pedrosa mengaku terinspirasi kehebatan Mick Doohan. Perjalanan kariernya hingga bisa menembus kelas MotoGP pun tak lepas dari 'jasa' lima kali juara dunia tersebut.

"Gaya balap Mick Doohan sangat agresif dan dia mengendarai salah satu motor paling ekstrim di eranya. Dia memiliki segalanya untuk menjadi pemenang. Ketika saya belajar menjadi pebalap, mimpi terbesar saya adalah untuk bisa seperti dia," kata Pedrosa.

3. Pecahkan Dua Rekor Sulit

Meski pada akhirnya gagal meraih juara dunia di kelas MotoGP, Dani Pedrosa mampu memecahkan berbagai rekor yang bisa dibilang sulit diulang para pebalap lain.

Dani Pedrosa merupakan satu-satunya pebalap dalam kurun waktu 70 tahun yang mampu selalu memenangi satu seri balapan dalam 16 musim beruntun.

Rekor tersebut dibukukannya dengan menunggangi satu motor pabrikan; Honda.

Selain itu, dia juga masih memegang rekor sebagai pebalap Honda dengan kemenangan terbanyak.

Saat ini dirinya telah memenangi 54 podium pertama yang membuatnya setara dengan legenda sekaligus idolanya, Mick Doohan.

4. Mendapat Julukan The Little Samurai

Gambar animasi muka tokoh samurai tampak berada di belakang helm yang digunakan Dani Pedrosa. [AFP/Juan Mambromata]
Gambar animasi muka tokoh samurai tampak berada di belakang helm yang digunakan Dani Pedrosa. [AFP/Juan Mambromata]

Pedrosa yang lahir di Sabadell, Spanyol, 29 September 1985, memiliki nama lengkap Daniel Pedrosa Ramal.

Banyak penggemar yang menjulukinya dengan sebutan, The Little Samurai atau Samurai Kecil.

Jika diperhatikan, tak ada keterkaitan erat antara Pedrosa dengan samurai yang notabene merupakan benda tajam khas Jepang.

Namun, ternyata ada sisi unik yang membuat samurai menjadi lekat dengan pebalap 33 tahun tersebut.

Dilansir BoxRepsol, Dani Pedrosa bercerita bagaimana dirinya mendapat julukan The Little Samurai.

Menurut Pedrosa, kecintaanya akan budaya Negeri Sakura merupakan alasan utama.

"Jelas saya menjadikan 'The Little Samurai' sebagai logo. Saya terus melihatnya dalam keseharian saya. Tentu menghabiskan seluruh karier bersama Honda membuat saya mendapatkan banyak hadiah dari para penggemar di Jepang. Hal itu yang membuat saya selalu ingat Jepang," jelasnya.

"Saya punya keterikatan yang kuat dengan Jepang dan orang-orangnya. Mereka memainkan peran yang besar dalam hidup saya," tutur Dani Pedrosa.

5. Dinisbatkan sebagai Legenda MotoGP

Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, dalam konferensi pers jelang seri pamungkas MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Kamis (14/11/2018). [AFP/Jose Jordan]
Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, dalam konferensi pers jelang seri pamungkas MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Kamis (14/11/2018). [AFP/Jose Jordan]

Dani Pedrosa resmi dinisbatkan sebagai Legenda MotoGP jelang bergulirnya seri MotoGP Valencia. Meski tak pernah meraih gelar juara dunia MotoGP sepanjang kariernya, dia dinilai punya dampak besar dalam perkembangan MotoGP.

Menjalani debut di kelas 125cc pada 2001 silam, dia telah menorehkan berbagai capaian yang bisa dibilang sulit untuk dilakukan pebalap lain.

Dani Pedrosa merupakan tiga kali juara dunia, yakni satu kali di kelas Moto3 dan sisanya di kelas Moto2.

Selain itu, dirinya merupakan pebalap ketiga yang paling sering naik podium, di belakang Valentino Rossi dan Giacomo Agostini.

Selama 17 tahun kariernya, Dani Pedrosa telah meraih 153 kali podium dengan rincian 54 kali menang, 52 kali runner-up, dan 47 kali menempati posisi ketiga.

"Ini merupakan momen emosional yang tentunya tak pernah anda harapkan atau pikirkan saat kecil dahulu. Saya merasa MotoGP telah memberikan banyak hal dalam hidup dan pada dasarnya saya memang selalu ada di sini, dan MotoGP memberikan banyak pelajaran hidup kepada saya," ujar Pedrosa dilansir laman resmi MotoGP.

Dinisbatkan sebagai Legenda MotoGP, Pedrosa kini setara dengan nama-nama pebalap legendaris, seperti Mick Doohan, Giacomo Agostini, Angel Nieto, Mike Hailwood, Kevin Schwantz, Casey Stoner, hingga Nicky Hayden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI