Suara.com - Berayahkan seorang legenda Formula One (F1) mungkin impian bagi banyak orang. Akan tetapi, bagi Mick Schumacher (19), ia tak perlu berangan-angan. Karena bersama kakak perempuannya, Gina Maria, ia adalah putra pasangan Michael Schumacher dan Corinna Betsch Schumacher.
Sejak kecil, Mick Schumacher telah akrab dengan lintasan balap. Bermukim di Swiss yang tenang, karena orangtuanya tak ingin anak-anaknya dibesarkan dalam lingkungan driver balap jet darat atau F1 mayoritas, seperti bermukim di Monte Carlo, Monako.
Akan tetapi, kehangatan seorang bapak sekaligus kepiawaiannya di pentas balap F1 tak lagi bisa dirasakan dan dilihatnya. Selepas Natal 2013, Mick dan Michael Schumacher bermain ski di kawasan pegunungan French Alps. Nahas menimpa ayahandanya, sampai mengalami koma, bahkan kepalanya dioperasi dua kali.
Sesudah itu, dunia luar tak mendengar kejelasan kesehatan Michael Schumacher, kecuali dilaporkan bahwa belum mampu berjalan sehingga mesti duduk di atas kursi roda. Juga tak dijelaskan lebih rinci, apakah mampu berkomunikasi lebih jelas dan detail, selain menunjukkan emosi meneteskan air mata bila diajak memandangi keelokan panorama dari balik jendela. Seperti ditulis Paris Match.
Baca Juga: Man United Siap Perpanjang Kontrak Smalling
Mick Schumacher, yang saat ini berlaga di F3 European Championship, setahun lalu baru mengaku, bahwa sang ayah, juara dunia F1 tujuh kali adalah idola sekaligus role model baginya.
Akan halnya tragedi yang membuat sang ayah belum kembali pulih seperti sedia kala, ia memilih menyimpan rapat-rapat. Meski tampak sulit mengatasi kesedihan itu, Mick Schumacher pantang memberikan pernyataan apapun.
Dengan kemampuan mengatur emosi ini, Mick Schumacher tumbuh menjadi sosok Michael Schumacher muda yang bisa dibanggakan. Seperti yang diungkapkan salah satu sahabatnya, sekaligus rekan satu tim dahulu, Nicklas Nielsen.
"Mick adalah sosok pendiam lagi kalem, normal seperti layaknya kami semua. Sangat sopan dan terbuka, nyaman berbicara dengan semua orang," tukas lajang Denmark itu, seperti dikutip dari gpblog.com.
Bahkan, di awal turun balap dahulu, Mick menggunakan nama keluarga sang ibu, Betsch, semata-mata agar tidak menjadi pusat perhatian.
Baca Juga: Sering Lupa? 5 Makanan Ini Bantu Pertajam Daya Ingatan Anda
Saat tragedi menimpa keluarga Schumacher, di mana Michael mengalami nahas terantuk batu sampai mengalami koma, Mick masih berusia 14 tahun.