Terbaru dari Michael Schumacher: Pengakuan Sebelum Petaka Ski

Kamis, 22 November 2018 | 19:15 WIB
Terbaru dari Michael Schumacher: Pengakuan Sebelum Petaka Ski
Michael Schumacher saat masih sehat, bersama istrinya Corinna, di rumah mereka di Swiss [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggemar balap jet darat serta dunia umum mengenal sosok Michael Schumacher (49) sebagai salah satu dari legenda Formula One (F1) dengan reputasi tak tertandingi. Tujuh kali menjadi juara dunia, serta turut mengharumkan nama tim sebagai jawara konstruktor. Paling kentara tentu saja Scuderia Ferrari.

Malang tak dapat ditolak, beberapa hari setelah boxing day Natal 2013, ia mengalami celaka saat bermain ski di kawasan French Alps. Kepalanya terantuk batu. Sejak itulah perbincangan tentang kesehatan Michael Schumacher tak pernah usai.

Mulai kondisi koma yang dialami, sampai bagaimanakah kondisi sejatinya. Rumor berkembang, di mana ia dikabarkan tak pernah mencapai kesadaran sepenuhnya.

Dan dunia luar baru menghentikan keingintahuan ini, setelah Corinna Betsch Schumacher, istrinya, melansir pernyataan agar publik tidak lagi memburu-buru berita tentang Michael Schumacher dan keluarganya demi ketenangan dalam upaya penyembuhan sang bintang.

Baca Juga: Momen Ini Bikin Baim Wong Nangis saat Nikahi Paula Verhoeven

Kini, setelah segala pemberitaan tentang Michael Schumacher reda, pihak keluarga justru memberikan rekaman wawancaranya kepada sebuah situs legenda F1 dan telah diposting baru-baru ini. Demikian diungkap oleh tabloid The Sun (21/11/2018).

Video ini dibuat pada 30 Oktober 2013, atau sekitar dua bulan sebelum Michael Schumacher mengalami cedera otak. Di situ terungkap, bahwa sebagai juara dunia ia tidaklah seperti yang diduga banyak pihak. Terus-terang ia mengungkapkan, bahwa dirinya masih memiliki keraguan.


Halaman berikut adalah isi dari videonya.

"Saya selalu merasa tidak cukup bagus," demikian tutur Michael Schumacher dalam tayangan video seperti diberikan pihak keluarganya.

"Rekor itu benar-benar sesuatu, akan tetapi saya pikir sangatlah penting untuk tidak terlalu percaya diri. Lebih baik bersikap skeptis, agar bisa melihat adanya kemajuan."

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal, Bepe: Jangan Hilang Harapan

Untuk itu ia perlu bekerja keras sehingga bisa berhasil, seperti kemudian dikenal publik dan para penggemarnya.

Menurut driver bernama panggilan Schumi ini, kemenangannya yang paling mengesankan adalah saat berhasil merengkuh juara dunia bersama Ferrari pada 2000.

"Setelah 21 tahun Ferrari "puasa", empat tahun saya gagal, akhirnya, dalam sebuah kejuaraan akbar, kami bersama memenangkan kejuaraan dunia," tandasnya.

Ia meraih dua kali juara dunia bersama tim Benetton (1994, 1995), serta lima kali bersama tim Ferrari secara beruntun (2000 - 2004).

Parade trofi juara Michael Schumacher. [AFP]
Parade trofi juara Michael Schumacher [AFP]

Schumi juga menyebutkan bahwa Mika Hakkinen (McLaren) adalah rival terberatnya. Dengan pernyataan, "Sosok yang paling saya hormati di masa-masa 90-an adalah Mika Hakkinen. Meski di trek saling berseteru, akan tetapi kami memiliki hubungan pribadi yang stabil."

Sampai saat ini, Michael Schumacher disebutkan masih dirawat di kediamannya, menghadap Lake Geneva, Jenewa, Swiss. Setelah mengalami koma medis, ia telah dua kali dioperasi pada bagian kepala. Kabarnya, biaya perawatan per minggu mencapai GBP 115.000 dan totalnya kini mencapai GBP 20 juta.

Ia dirawat di rumah mulai 2015 dan diawasi secara langsung oleh para pakar dari Lausanne University Hospital. Felix Damm, pengacaranya menyatakan pada 2016 bahwa kondisi Michael Schumacher adalah "tidak bisa berjalan."

Halaman berikutnya adalah tentang perkembangan Michael Schumacher sejauh ini.

Dari kondisi tidak bisa melangkahkan kaki itu, Paris Match menyebutkan memperoleh data dari kerabat dekat Corinna dan Schumi. Diturunkan tulisan bahwa juara dunia F1 tujuh kali itu mesti duduk di atas kursi roda, serta didorong.

Dan manakala menyimak pemandangan alam indah di depan Lake Geneva, tak jarang Schumi tampak meneteskan air mata.

Sang putra, Mick Schumacher (19) yang bermain ski bersama Schumi saat petaka terjadi menyatakan bahwa ia mesti menghadapi dan menerima kondisi ayahnya. Bukan dengan kesedihan, melainkan harapan.

Driver Ferrari, Kimi Raikkonen (kiri) merayakan kemenangan meraih pole position, berpotret bersama Mick Schumacher, pebalap Jerman dan putra juara dunia F1 tujuh kali, Michael Schumacher, setelah sesi quali di Sirkuit Autodromo Nazionale Monza, Italia (01/09/2018) menjelang GPP Italia 2018 [Andrej Isakovic/AFP].
Driver Ferrari, Kimi Raikkonen (kiri) merayakan kemenangan meraih pole position, berpotret bersama Mick Schumacher, pebalap Jerman dan putra juara dunia F1 tujuh kali, Michael Schumacher, setelah sesi quali di Sirkuit Autodromo Nazionale Monza, Italia (01/09/2018) menjelang GPP Italia 2018 [Andrej Isakovic/AFP].

Termasuk semangat untuk terus turun balapan, serta menghadiri berbagai acara berkenaan balap formula atau single seater. Salah satunya saat memberikan penghargaan kepada Kimi Raikonnen (Ferrari) sebagai peraih pole  di GP F1 Italia 2018.

Cepat sembuh, Schumi! Dunia F1 merindukanmu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI