Suara.com - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Basket Indonesia, Fictor Gideon Roring angkat bicara terkait wacana pemerintah mewajibkan induk cabang olahraga Indonesia menurunkan atlet pelapis di SEA Games 2019.
Seperti diketahui, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan segera mengesahkan Peraturan Menteri (Permen) mengenai kewajiban masing-masing induk cabang olahraga menurunkan minimal 60 persen atlet pelapis atau muda di SEA Games 2019.
Menanggapi hal itu, Fictor mengisyaratkan Timnas Basket Indonesia akan tetap menurunkan skuat utama atau full team di multievent terbesar Asia Tenggara itu.
Pertimbangannya, Indonesia merupakan salah satu negara kuat di level Asia Tenggara. Dari dua edisi SEA Games terakhir, tim Merah-Putih mampu melaju ke babak final, meski ada akhirnya selalu dihentikan Filipina.
Baca Juga: Gisel yang Menggugat Cerai Gading Marten
Di SEA Games 2019, Indonesia tentu ingin mendapatkan hasil yang lebih baik dari sekadar runner-up. Karenanya menurunkan skuat terbaik dinilai perlu dilakukan.
"Kalau saya sendiri inginnya Timnas Basket Indonesia menurunkan skuat full team," kata Fictor Roring saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Selasa (20/11/2018) sore.
Namun Fictor Roring menegaskan hal itu merupakan aspirasinya sebagai seorang pelatih. Keputusan mutlak disebutnya tetap berada di tangan PERBASI selaku induk cabang olahraga basket Indonesia.
"Ya akan tetapi nggak tahu juga kalau PERBASI pandangannya seperti apa," tukas pelatih yang akrab disapa Ito ini.
Sebelumnya, wacana pemerintah untuk menurunkan 60 persen atlet pelapis di SEA Games 2019 menimbulkan pro-kontra dari para penggiat olahraga Indonesia.
Baca Juga: Fictor Roring: Peluang Indonesia Pra-Kualifikasi FIBA Asia 2021
Seperti halnya lifter Eko Yuli dan perenang I Gede Siman Sudartawa, mereka melontarkan pernyataan kurang setuju dengan wacana menurunkan atlet pelapis di SEA Games 2019.
Mereka beranggapan prestasi Indonesia akan menjadi pertaruhan jika atlet-atlet kurang pengalaman yang harus terjun di multievent terbesar Asia Tenggara itu.