Suara.com - Point guard Satria Muda Pertamina Jakarta, Arki Dikania Wisnu enggan meremehkan persaingan Indonesia Basketball League (IBL) musim 2018/2019. Predikat juara bertahan dinilai Arki bukan suatu keuntungan besar.
Seperti diketahui, Satria Muda merupakan kampiun IBL 2017-2018. Mereka sukses mematahkan dominasi Pelita Jaya Basketball yang ditahun sebelumnya menjadi juara bertahan.
Arki menilai, selepas IBL musim lalu, para pesaing Satria Muda tidak akan tinggal diam. Salah satunya memperkuat tim dengan memboyong para penggawa asing.
"Mereka pasti improve tim mereka juga dengan pergantian rooster lokal dan mendatangkan pemain asing baru. Tapi kita fokus sama tim sendiri saja," kata Arki ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (14/11/2018) malam.
Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Kristian Liem Tak seperti Carmelo Anthony
"Saya diajarkan untuk tak menilai tim lawan seperti apa. Kita enggak bisa mikir oh cuma Peiita Jaya pesaing kita. Tapi lihat Stapac Jakarta bisa menang di pramusim," tuturnya.
Satria Muda menatap kompetisi basket IBL 2018-2019 dengan tak banyak lakukan perubahan. Tim asuhan Youbel Sondakh hanya mendatangkan dua pemain baru, yakni Krisitan Liem dan Kelvin Tirta Sanjaya.
Krsitian Liem yang didatangkan dari Stapac Jakarta diproyeksikan menggantikan posisi Christian Ronaldo Sitepu yang memutuskan pensiun akhir musim lalu.
Sementara, Kelvin merupakan pemain debutan yang diboyong Satria Muda saat pemilihan draft rookie pada awal Oktober 2018 lalu.
Kehilangan Dodo—sapaan akrab Christian Ronaldo Sitepu—disebut Arki akan memberikan dampak cukup besar pada Satria Muda. Khususnya terkait kepemimpinan di atas lapangan.
Baca Juga: Ingin Naturalisasi Pemain, Pelatih Timnas Indonesia Dekati Kore
Namun, dirinya optimis, skuat yang tidak banyak berubah akan memperat kerja sama tim, sekaligus memudahkan para pemain dalam berinteraksi baik di dalam maupun luar lapangan.