Suara.com - Daud Yordan enggan lagi memikirkan kekalahan dari Anthony Crolla. Petinju Indonesia ini tak mau berlarut-larut dalam kesedihan dengan kekalahan di Manchester Arena, Inggris, akhir pekan lalu.
Baginya ini hanyalah batu sandungan. Dia pun optimistis mampu melewati fase yang sudah terbiasa dialami para petinju pada umumnya.
Sebab, sebelum kalah angka mutlak dari Crolla, Daud Yordan tercatat sudah tiga kali kalah.
Salah satunya saat kalah TKO ronde ke-12 dari Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan), dan harus kehilangan sabuk juara dunia kelas bulu IBO, 14 April 2013 di Jakarta.
Baca Juga: Kalah Angka, Daud Yordan : Semua Orang Tahu Saya Dikerjain
Setelah kalah dari Vetyeka, Daud Yordan pun bangkit kembali dan tak terkalahkan dalam delapan pertarungan beruntun, serta meraih berbagai sabuk juara tinju kelas ringan.
Diantaranya saat merebut sabuk juara dunia tinju kelas ringan IBO, dalam perebutan gelar lowong melawan petinju Argentina, Daniel Brizuela, di Metro City, Australia, 6 Juli 2013.
"Saya akan keep going, maju terus. (Kekalahan) ini cuma tersandung dikit doang," kata Daud Yordan saat dihubungi Suara.com, Selasa (13/11/2018).
Daud Yordan menambahkan, ke depan dirinya kemungkinan akan fokus ke badan tinju WBO.
"Buat saya kekalahan itu hanyalah step yang lain, karena saya juga masih juara di WBO Intercontinental, sedangkan saat lawan Crolla kan berada di bawah naungan WBA. Jadi kita fokus ke WBO lagi dan terus berjalan," tutur Daud Yordan.
Baca Juga: PBSI Sudah Kantongi Andalan Raih Emas di Olimpiade, Siapa Saja?
Sabuk juara kelas ringan WBO Intercontinental diraih Daud Yordan usai memukul KO pada ronde kedelapan petinju tuan rumah, Pavel Malikov, di DIVS, Ekaterinburg, Rusia, 22 April 2018.