Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari peraih gelar juara dunia Formula One (F1) lima kali, Lewis Hamilton (Mercedes). Ia mengancam bakal mundur dari pentas balap jet darat. Demikian dilansir oleh as.com.
Hal ini dipandang perlu oleh Lewis Hamilton, bila Liberty Media, pemilik balap F1 yang sekarang (setelah melakukan akuisisi dari Bernie Ecclestone) terus-menerus menambah jadwal balap untuk musim laga 2019.
Untuk musim tahun depan, jadwal mengaspal masih terdiri dari 21 seri, berlangsung paruh Maret hingga Desember. Akan tetapi, disebutkan bahwa Liberty Media tertarik untuk menyisipkan seri-seri baru di antara nomor-nomor seri yang sudah ada.
Semisal Vietnam yang bersiap-siap masuk kalender F1 pada 2020, serta GP F1 Miami yang akan menjadi nomor ekstra, mengingat telah ada GP F1 Amerika Serikat di Circuit of the America (COTA), Austin, Texas.
Baca Juga: Pemakaian Pipa dan Baja RI di Proyek Migas Belum Maksimal
"Saya tak akan ikut balap F1 bila di kalender jumlahnya mencapai 25 seri, itu sudah pasti," tutur driver berpaspor Britania Raya ini, yang diungkapkan menjelang GP F1 Brasil.
"Jujur saja, sekarang pun serasa sudah membalap 25 seri. Idealnya 18 kali, itu angka yang paling realistis seperti di zaman old," tukasnya.
Hamilton tak menampik fakta, bahwa semakin banyak balapan, akan semakin tersita waktu buat keluarga dan kehidupan pribadi.
"Saya seseorang yang sangat mencintai balapan. Turun berlaga menuntut sebuah komitmen sebegitu dalam, termasuk menyadari begitu banyak waktu kami untuk berada jauh dari keluarga. Musim balapan terasa semakin panjang dan waktu libur kami semakin pendek," tandas Hamilton.
Ia menggarisbawahi, jeda antara satu seri dengan seri sebegitu singkat, sehingga menuntut kesiapan emosi dan fisik sesegera mungkin.
Baca Juga: Cicilan Rumah DP 0 Rupiah Mahal, Menurut Anies itu Soal Teknis
"Putaran waktu terasa sedemikian singkat, baru memulai persiapan, satu seri sudah lewat. Mengubah pikiran tidak bisa semudah itu: kami mesti punya cara untuk mengakhiri "rasa" di satu seri dan memulihkan stamina, kemudian terjun ke seri berikutnya dengan "rasa" baru. Hal ini sangatlah sulit," tutup Lewis Hamilton.