Suara.com - Kiprah Liliyana Natsir dalam dunia perbulutangkisan Indonesia maupun dunia akan segera usai. Pebulutangkis yang menggapai prestasi tertinggi bersama Tontowi Ahmad di sektor ganda campuran ini akan gantung raket awal tahun depan.
Menekuni bulutangkis sejak usia belia yakni sembilan tahun, atlet yang akrab disapa Butet itu sudah berpikir untuk meninggalkan dunia yang dicintainya pada 2016.
Saat itu, Butet bisa dibilang telah meraih prestasi tertinggi sebagai seorang atlet. Bersama Tontowi Ahmad, dirinya sukses merengkuh medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.
Menurut Liliyana, selepas Olimpiade merupakan waktu yang tepat untuk mengakhiri karir, mengingat usainya saat itu sudah 31 tahun. Namun, gelaran Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah, membuat niatnya luntur sesaat.
Baca Juga: Black Box Lion Air JT 610 Diserahkan ke KNKT
"Setelah meraih medali emas Olimpiade 2016 saya sebetulnya sudah memutuskan pensiun, ada limit ke diri sendiri. Tapi dilobi, tunggu sampai Asian Games 2018. Okelah, walau berat di umur saya sekarang," kenang Liliyana Natsir.
Laman berikutnya, adalah kesuksesan Cik Butet, begitu ia akrab disapa, bersama Tontowi Ahmad.
Apa yang dijanjikan Liliyana memang benar. Bersama partner terbaiknya, Tontowi Ahmad, Butet masih memegang komitmen dengan meraih berbagai prestasi dalam kurun waktu dua tahun menjelang Asian Games 2018.
Tercatat, Tontowi / Liliyana meraih Thaihot Cina Open 2016, Hong Kong Open 2016, Indonesia Open 2017, Kejuaraan Dunia 2017, Prancis Open 2017, dan Indonesia Open 2018.
Di Asian Games 2018 sendiri, Tontowi / Liliyana pada akhirnya gagal merengkuh satu-satunya gelar yang hingga kini belum mereka dapatkan. Owi / Butet terhenti di semifinal oleh wakil Cina ranking satu dunia, Zheng Siwei / Huang Yaqiong.
Baca Juga: KPK Periksa 2 Direktur Perusahaan Atas Kasus Adik Zulkifli Hasan
Butet sendiri sudah mengikhlaskan kegagalan itu. Keputusannya untuk pensiun saat ini sudah tak bisa diganggu gugat.
"Kejenuhan saya hampir melewati batas. Saya lihat juga, peta persaingan yang muda powernya makin besar. Saya keteteran, mungkin bisa akan tetapi gap sudah kelihatan," ujar Liliyana.
Pebulutangkis 33 tahun ini tak serta merta tegar dengan keputusan yang diambilnya. Liliyana mengaku sempat sedih melihat fakta dirinya tak akan lagi bergelut di tengah lapangan, meliuk-liuk menyambar shuttlecock.
Namun, usia yang sudah senja untuk ukuran atlet, membuat dirinya percaya bahwa awal 2019 merupakan waktu yang tepat baginya mengucapkan selamat tinggal bagi dunia bulutangkis yang sudah membesarkan namanya hingga saat ini.
"Sedih pasti. Yang buat saya tegar adalah saya berpikir, di umur sekarang cepat atau lambat mau tahun ini atau tahun depan saya pasti pensiun. Waktunya saja yang beda," ungkap Liliyana.
"Yang penting saya tahu setelah pensiun apa yang dilakukan. Biasanya 'kan latihan terus. Jadi saya setelah pensiun mau lepas dari bulu tangkis dulu, dari 9 tahun telah menekuninya," tukasnya.
Setelah tampil di Prancis Open 2018, Liliyana masih akan bertandem dengan Tontowi di beberapa turnamen, salah satunya Fuzhou Cina Open 2018. Posisinya sendiri nantinya akan digantikan oleh Della Destiara Haris.