Suara.com - Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Minarti Timur, menyebut Gregoria Mariska Tunjung sejatinya bisa saja tampil di ajang SaarlorLux Open 2018, 30 Oktober-4 November.
Namun, melihat kebugaran fisik anak asuhnya itu, Minarti tak mau memaksakan Gregoria ikut ambil bagian di turnamen level BWF World Tour Super 100 di Kota Saarbrucken, Jerman tersebut.
Seperti diketahui, Gregoria memutuskan mundur dari SaarLorLux Open 2018 usai cedera pinggangnya kambuh saat turun di Prancis Open 2018 pekan lalu.
Bahkan, dalam pertandingan babak perempat final menghadapi Akane Yamaguchi (Jepang), Gregoria tak sanggup menjalani pertandingan hingga selesai.
Baca Juga: Empati Keluarga Korban Lion Air JT 610, Lorenzo : Tetap Tegar!
Pebulutangkis kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 11 Agustus 1999, ini mundur di game kedua saat skor 6-11 untuk keunggulan Akane.
"Kemarin sudah diperiksa dokter di sini (di Prancis). Memang ada sedikit peradangan sama cedera yang terdahulu dan kambuh. Kalau mau dipaksa main sih bisa, tapi harus dibantu minum obat," ujar Minarti saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/10/2018).
"Tapi sesudah berdiskusi dengan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, Gregoria diputuskan untuk mundur dari SaarLorLux Open 2018," ungkapnya.
"Kami ingin cederanya sembuh tuntas, daripada dipaksakan bermain, nanti tambah parah cederanya," Minarti menegaskan.
Akibat mundurnya Gregoria Marsika Tunjung, sektor tunggal putri Indonesia hanya diwakili Fitiriani.
Baca Juga: Tiba di Jakarta, Marc Marquez Belasungkawa Korban Lion Air JT 610
Fitriani akan menghadapi wakil Cina Taipei, Chang Ya Lan, di babak pertama besok, Rabu (31/10/2018).