Suara.com - Kekalahan di babak pertama Prancis Open 2018 tak hanya meninggalkan sesal bagi pasangan ganda campuran Indonesia, Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto.
Lebih dari itu, venue Stade Pierre de Coubertin, Paris, menjadi saksi bisu perpisahan keduanya.
Ya, laga babak pertama Prancis Open 2018 menjadi kali terakhir Ricky/Debby berpasangan. Setelah ini, Debby akan berduet dengan pemain jebolan pratama, Rinov Rivaldy.
Keduanya akan memulai debut di Fuzhou Cina Open 2018. Turnamen level BWF World Tour Super 750 itu akan berlangsung pada 6-11 November 2018 di Haixia Olympic Sports Center.
Baca Juga: Kecelakaan Hebat, Cal Crutchlow Absen pada MotoGP Australia
Richard Mainaky, selaku kepala pelatih ganda campuran PBSI mengatakan, dipisahnya Ricky/Debby memang sengaja dilakukan.
Debby dinilai Richard bisa menjadi jembatan penghubung bagi para pemain muda yang tengah menapaki level senior.
"Debby saya sengaja pasangkan dengan pemain muda seperti Rinov untuk prospek ke depan. Ini semata-mata agar Rinov bisa uji coba dan main di kejuaraan besar serta menjajal atau bertemu lawan-lawan kelas atas," ujar Richard saat dihubungi, Jumat (26/10/2018).
Seperti diketahui, nasib Debby Susanto di pelatnas PBSI belum menemukan kejelasan.
Sempat mengisyaratkan penisun dini pada awal September 2018 lalu, juara All England 2016 itu enggan memberikan terkait kontraknya yang akan habis Februari 2019.
Baca Juga: Iannone Pimpin FP2, Marquez Terlempar dari 5 Besar
"Tapi setelah Fuzhou Cina Open 2018, Rinov akan kembali berpasangan dengan partner-nya, Pitha Haningtyas Mentari, untuk kejuaraan Grand Prix Gold. Jadi tujuan Debby adalah untuk memberi pengalaman bagi pemain muda," jelas Richard.