The Minions Masih Kesulitan Tampil di Stade Pierre de Coubertin

Jum'at, 26 Oktober 2018 | 02:00 WIB
The Minions Masih Kesulitan Tampil di Stade Pierre de Coubertin
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda putra kebanggaan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamujo / Marcus Fernaldi Gideon kembali kesulitan meraih kemenangan di Prancis Open 2018

Venue Stade Pierre de Coubertin dinilai menjadi salah satu faktor sulitnya pasangan ranking satu dunia itu menaklukan lawan-lawan mereka sejauh ini.

Yang teranyar, The Minions -julukan Kevin / Marcus- harus bersusah payah untuk menaklukan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe di babak kedua Prancis Open 2018 yang berlangsung Kamis (25/10/2018) malam WIB.

Sempat menang meyakinkan di gim pertama dengan skor 21-14, ganda peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut terlihat kedodoran di gim kedua. Kevin / Marcus terus tertinggal dari awal gim sebelum menyamakan kedudukan 20-20 dan akhirnya membalikan keadaan dengan skor 22-20.

Baca Juga: Hancur Lebur di Nations League, Yunani Pecat sang Pelatih

Marcus sendiri tak menampik, dibutuhkan usaha keras untuk tampil bagus di Stade Pierre de Coubertin. Kondisi lapangan dan shuttlecock yang jauh berbeda dengan turnamen sebelumnya, yakni Denmark Open menjadi faktor utama.

"Memang kondisi anginnya juga lebih enak buat main defense, lapangan juga nggak terlalu silau. Di sini harus pintar-pintar cari cara main," terang Marcus dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (25/10/2018) malam WIB.

Hal senada juga sempat diutarakan Kevin usai menang susah payah atas wakil Jerman, Mark Lamsfuss / Marvin Emil Seidel di babak pertama yang berlangsung Rabu (24/10/2018).

Saat itu, The Minions dipaksa bermain rubber game dalam pertandingan berdurasi 51 menit. Sempat tertinggal di gim pertama, mereka mampu bangkit hingga menang 18-21, 21-12, dan 21-14.

"Memang karena perbedaan lapangan dan shuttlecock yang paling mencolok. Waktu di Denmark, shuttlecock-nya kencang, di sini agak lambat. Jadi lawan berani main bertahan dan lebih siap pertahanannya. Di awal-awal kami juga belum siap untuk maksa," jelas Kevin kemarin.

Baca Juga: Pelatih Persipura: Melawan Persija memang Sangat Sulit

Selain kondisi lapangan, Marcus mengakui kesulitan yang didapat dirinya dan Kevin tak lepas dari bagusnya kualitas Endo / Watanabe. Endo sebagai pemain senior dinilai Marcus punya pengalaman mumpuni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI