Dua Wakil Indonesia Langsung Gugur di Babak Pertama Prancis Open

Rizki Nurmansyah | Arief Apriadi
Dua Wakil Indonesia Langsung Gugur di Babak Pertama Prancis Open
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, melaju ke semifinal Cina Open 2018 setelah menaklukkan wakil tuan rumah, Chen Long, dengan skor 18-21, 22-20 dan 21-16, Jumat (21/9). [Humas PBSI]

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dihentikan wakil Thailand di babak pertama Prancis Open.

Suara.com - Dua wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Fitriani, langsung terhenti kiprahnya di babak pertama Prancis Open 2018 yang digelar di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Selasa (23/10).

Anthony secara mengejutkan dihentikan wakil Thailand, Kantaphon Wangcharoen. Pebulutangkis 22 tahun itu kalah straight game dengan skor 20-22 dan 12-20.

Anthony memulai laga dengan kurang meyakinkan. Sempat menyamakan kedudukan 2-2, tunggal putra ranking sembilan dunia itu tertinggal 8-11 di interval pertama.

Selepas interval, Anthony mampu bermain lebih baik. Dua poin beruntun berhasil dicetaknya hingga menyamakan kedudukan 12-12.

Baca Juga: Hajime Moriyasu Senang Lihat Semangat Suporter Timnas Indonesia di SUGBK

Laga berlangsung sengit saat kedua pemain saling bergantian mencetak poin hingga skor berubah, 13-14, 14-15, hingga 19-19.

Saat pertandingan memasuki poin kritis, Anthony melakukan kesalahan saat pukulan kerasnya keluar hingga game pertama berakhir 20-22 untuk keungulan Kantaphon.

Memasuki game kedua, pola permainan tak berubah, dimana Kantaphon terus menguasai pertandingan. Kantaphon terlihat selalu bisa membalikan pukulan Anthony hingga sempat unggul 0-4.

Pertahanan Kantaphon terlihat begitu rapat hingga smash keras andalan Anthony hampir selalu bisa dikembalikan.

Anthony terlihat serba salah dengan pola permainannya hingga tertinggal 8-11 di interval game kedua.

Baca Juga: 5 Fakta Bernadya: Lirik Lagunya Nongol di Koreo La Grande Duel Timnas Indonesia vs Jepang

Usai jeda, Anhtony mencoba bangkit dengan smash kerasnya sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 9-11.