Suara.com - Lewis Hamilton (Mercedes) selangkah lagi siap merebut gelar juara dunia Formula One (F1) yang kelima kalinya. Sebuah rekor fantastis, mengingat para maestro yang memiliki gelar serupa di atasnya hanyalah Michael Schumacher (tujuh kali) dan Juan Manuel Fangio (lima kali).
Jika melihat perolehan poin antara Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel (Ferrari) cukuplah menarik. Driver asal Britania Raya itu mesti mengamankan posisi dari rivalnya yang berdarah Jerman.
Dan bila keduanya saling memenangkan sisa seri balapan bergantian, maka peluang untuk menonton balap jet darat bakal makin seru. Mengingat Vettel siap memberikan perlawanan sengit.
Namun, perseteruan kedua driver jet darat ini bisa dihitung secara matematis, agar acara menonton, termasuk di GP F1 Amerika Serikat 2018 terasa lebih greget.
Baca Juga: 10 Fakta Jelang Derby Della Madonnina, Inter vs AC Milan
Berikut hitungannya secara ringkas:
Lewis Hamilton akan menjadi juara dunia bila dalam balap GP F1 Amerika Serikat 2018 menduduki posisi juara pertama dan Sebastian Vettel menempati posisi ketiga atau di bawahnya.
Bila Hamilton ada di posisi kedua maka Vettel harus berada di posisi kelima atau bahkan di bawahnya dan jika Hamilton berada di podium nomor tiga, maka posisi Vettel harus di urutan tujuh atau di bawahnyna.
Apabila Vettel ingin terus menyulitkan Hamilton untuk mendapatkan gelar juara dunia, juga meraih sedikit poin saja dari GP F1 Amerika Serikat 2018, ia harus menduduki posisi kedua bila Hamilton berada di posisi pertama.
Jika Hamilton berada di posisi kedua, maka Vettel harus menempati posisi di di atas posisi keempat. Atau dengan kata lain, selisih podium keduanya tidak boleh lebih dari tiga tingkat.
Baca Juga: Salut, 4 Seleb Muda Ini Dekat dengan Saudara Tirinya
Yosafat Diva Bayu Wisesa