Paham akan sangat sulit untuk keluar dari Gaza, Mahmoud Zohud memutuskan untuk menunda kepulangannya, menunggu situasi dan akhirnya memilih tak pulang ke Palestina dan langsung bertolak ke Jakarta.
"Saya bisa ke sini karena kebetulan berada di luar Gaza untuk berlibur bersama istri saya di Uni Emirat Arab (UAE)," ujar Mahmoud Zohud.
"Ketika ingin kembali ke Gaza, situasi memanas dan tim saya kesulitan keluar dari sana. Saya pun memilih menunggu di Dubai dan UAE. Sayangnya, peralatan dan pelatih saya tertinggal di Palestina," imbuhnya.
Datang ke Jakarta tanpa pelatih dan para profesional, pria 29 tahun itu mengakui tak banyak mendapat perawatan hingga kondisi tubuhnya menurun.
Baca Juga: Gempa Jawa Timur, Pakde Karwo Ajak Pejabat Jatim ke Pulau Sapudi
"Akhirnya, saya pun datang ke Jakarta hanya bersama istri saya yang cantik. Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk berangkat ke Asian Para Games 2018 di Jakarta," ujarnya.
Meski mengalami banyak rintangan, Mahmoud Zohud yang kini dilatih oleh pelatih asal Indonesia, Fadil, ingin tetap berjuang dan memberikan segalanya demi Palestina.
Perjuangannya membelah blokade konflik dan tekanan mental, tak boleh menjadi sia-sia. Lewat Asian Para Games 2018, pria murah senyum ini memiliki misi khusus, yaitu mengirim pesan kemanusiaan kepada dunia.
"Saya datang untuk mengirimkan pesan ke seluruh dunia bahwa Palestina kuat, Palestina masih ada, kami bagian dari Asia meski dalam masalah. Setidaknya satu dari kami bisa tampil pada ajang ini," ungkapnya dalam nada optimistis.