Tak Menyesal, Miftahul Ingin Jadi Contoh Atlet Hijab Lainnya

Selasa, 09 Oktober 2018 | 16:08 WIB
Tak Menyesal, Miftahul Ingin Jadi Contoh Atlet Hijab Lainnya
Menpora Imam Nahrawi (kiri) dan atlet blind judo Indonesia, Miftahul Jannah, memberikan keterangan pers terkait polemik larangan hijab di pertandingan Asian Para Games 2018, Selasa (9/10/2018). [Suara.com/Muhaimin A. Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet blind judo Indonesia, Miftahul Jannah mengaku tak menyesali keputusannya enggan melepas hijab hingga berakibat didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018.

Miftahul Jannah mengatakan, sejak awal sudah mengetahui konsekuensi yang akan diterima jika melanggar peraturan larangan memakai hijab dalam pertandingan judo.

Namun, atlet kelahiran 1997 ini menyebut ingin membuktikan bahwa diskriminasi harus enyah dari dunia olahraga.

"Saya sudah tahu bahwa ada aturan untuk membuka hijab ketika pertandingan dimulai. Tapi saya ingin menerobos itu semua, saya ingin menantang aturan itu karena demi mempertahankan prinsip," ujar Miftahul Jannah saat menghadiri konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Baca Juga: Polemik Hijab Miftahul, Menpora Minta Regulasi Judo Direvisi

Lebih jauh, Miftahul Jannah mengajak seluruh atlet perempuan muslim untuk ikut mengampanyekan penggunaan hijab di dunia olahraga Internasional.

Sebab, menurutnya, regulasi dan prinsip harus bisa saling menghormati.

"Untuk atlet muslim lainnya kalau bisa harus pertahankan juga terkait hijab. Karena regulasi itu harus dijalankan dan prinsip juga harus dijalankan. Jadi keduanya harus bisa saling dihormati," ujarnya.

"Saya tidak menyesal karena ini sudah pendirian saya. Dari jauh hari juga saya sudah tahu ada aturan pelarangan penggunaan hijab di cabang olahraga judo," Miftahul Jannah menambahkan.

Seperti diketahui, nama Miftahul Jannah seketika menjadi perbincangan publik usai didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018 karena enggan melepas hijab dengan alasan prinsip sebagai seorang muslim.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Khabib, Petarung yang Murka Agamanya Disinggung

Namun merujuk peraturan Federasi Judo Internasional (IJF), pelarangan penggunaan pelindung kepala ataupun hijab bukan karena diskriminasi, melainkan didasari faktor keselamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI