Suara.com - Medali emas Asian Para Games 2018 yang diraih Suparniyati kembali membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi besar.
Terbukti, meski terlahir dengan keterbatasan intelektual, Suparniyati mampu menjelma sebagai salah satu atlet para atletik terbaik di Tanah Air.
Pembuktian yang terbaru adalah saat dia meraih medali emas di nomor tolak peluru F20 (keterbatasan intelektual) putri Asian Para Games 2018, Senin (8/10/2018).
Perempuan berusia 25 tahun tersebut mencatatkan tolakan sejauh 10,75 meter dalam perlomba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Rica Oktavia Sumbang Emas Ketiga Indonesia di Asian Para Games
"Perasaan saya campur aduk, senang dan bahagia. Kini beban saya serasa lepas semua," ujar Suparniyati usai pertandingan.
Sebelum mengibarkan Merah Putih di Asian Para Games 2018, Suparniyati sejatinya baru mengenal olahraga atletik saat duduk di bangku kelas 1 SMP.
Saat itu, Suparniyati menceritakan, dirinya mendapat pelatihan dari guru olahraga yang sekaligus menjadi ayah angkatnya, Jasman.
Bakat Suparniyati pun semakin tercium hingga akhirnya dipanggil Komite Paralimpiade Nasional (NPC) untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) pada 2017 silam.
Ajang ASEAN Para Games 2017 menjadi debutnya di dunia olahraga difabel internasional. Luar biasanya, dia langsung meraih medali emas di nomor tolak peluru F20 putri.
Baca Juga: Atletik Sumbang Emas Kedua Indonesia di Asian Para Games
Siapa sangka, anak pedagang tempe asal Riau yang memiliki latarbelakang keterbatasan intelektual ini mampu mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.