Suara.com - Pesta pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/10/2018) malam, menampilkan tarian memukau dari duet penari asal Filipina, Julius Jun Obero dan Rhea Marquez. Keduanya beraksi dari atas kursi roda.
Dilansir Antara, tarian tersebut terinspirasi dari bunga Wijaya Kusuma. Seperti diketahui, Wijaya Kusuma adalah bunga langka yang hanya mekar di malam hari dan harum mewangi.
Bagi Keraton Yogyakarta dan Surakarta, bunga ini memiliki arti khusus. Dalam bahasa Sansekerta, Wijaya artinya "Kemenangan" dan bunga ini dipercaya membawa berkah bagi para Raja.
Bunga yang mekar saat bulan bercahaya dihadirkan dengan indah melalui tarian Julius Jun Obero, seorang penari yang menggunakan kursi roda, lalu diikuti penari Rhea Marquez.
Baca Juga: Keberagaman, Cerita di Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018
Keduanya dikelilingi Bunga Kemenangan yang diproyeksikan laser mengikuti pergerakan mereka. Mereka melakukan "Pas Des Deux" bersamaan dengan mekarnya bunga di layar Tarian harmonis ini melambangkan kemenangan, seperti bunga yang mekar di layar. Kemenangan yang datang dari persatuan harmonis dari masyarakat toleran yang menerima satu sama lain, meski berbeda.
Penari duet dari Fiipina, Julius Jun Obero dan Rhea Marquez adalah saksi hidup bahwa seni tak mengenal disabilitas. Duet penari ini sudah mengikuti berbagai kejuaraan tari internasional dan menorehkan banyak prestasi di berbagai ajang.