Suara.com - We Are One, adalah tema yang diusung di Asian Para Games 2018. Tiga kata yang merepresentasikan semangat Bhineka Tunggal Ika-nya Indonesia.
Upacara pembukaan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (6/10/2018) dimulai dengan tarian-tarian yang menggambarkan keberagaman. Para penari naik ke panggung utama dengan membawa simbol-simbol keberagaman tersebut.
Keberagamaan yang diperlihatkan untuk menonjolkan persatuan itu menggambarkan banyaknya agama, suku, dan budaya namun Indonesia tetap satu. Para pemeran membawa prop dan ikon bercahaya yang melambangkan 5 daerah dan 5 agama yang ada di Indonesia.
Tidak hanya itu, aktor Reza Rahardian dan aktivis Tuli Surya Sahetapy mempersembahkan dialog refleksi kehidupan yang merangkul keberagaman. Dialog ini terinpirasi dari lima butir Pancasila.
Baca Juga: Sebut Pilih Jokowi Masuk Surga, Farhat Abbas Dipolisikan Lagi
Sebelum dialog tersebut, lebih dahulu lagu Indonesia Raya berkumandang. Uniknya pada saat menyanyikan lagu tersebut, para pemeran berlutut dan menerjemahkannya ke dalam bahasa isyarat universal.
Sementara anak-anak dari Desa Bengkala, juga ikut berperan menerjemahkannya ke dalam bahasa Kolok. Aksi-aksi yang menggambarkan keberagaman ini diwarnai dengan efek lampu merah-putih yang memenuhi stadion dengan sempurna.
Kata We Are One yang menjadi tema dalam upacara pembukaan itu sendiri terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama We Are menceritakan bahwa kita semua berasal dari salah satu benua terbesar di dunia. Bagian kedua One memiliki arti bahwa dari satu bisa menjadi banyak, dan dari banyak bisa menjadi satu.
Kita semua adalah juara, punya potensi, pemenang. We Are One adalah kisah tentang bangsa yang memiliki keberagaman dalam darahnya. Indonesia, tanah keberagaman, di mana perbedaan tak hanya diterima tapi dirayakan. Dari satu, lahir beragam karya. Dari keberagaman, lahir persatuan.
Baca Juga: Batik, Awali Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018