Suara.com - Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali mengevakuasi jenazah kru paralayang yang menjadi korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Korban diketahui bernama Triad.
Triad dievakuasi pada pukul 12:00 WITA dari reruntuhan gedung Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu diungkapkan pelatih paralayang yang sekaligus menjabat pemimpin tim satuan tugas (satgas) paralayang pencari dan pengidentifikasi korban, Gendon Subandono pada Rabu (3/10/2018).
"Ditemukan satu kru atau ofisial tim paralayang Indonesia bernama Triad yang berasal dari Sulawesi Utara (Sulut). Triad ditemukan pukul 12:00 WITA berbarengan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo," kata Gendon Subandono saat dihubungi Suara.com, Rabu (3/10/2018).
Gendon menyebut Triad sebagai ofisial terakhir atau ketiga yang berhasil dievakuasi. Dua ofisial sebelumnya, yakni Rachmat Sauma dan Lauren Kowaas telah lebih dulu ditemukan juga dalam kondisi tak bernyawa.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Kadis SDA Jakarta Maunya Ditanya Soal Banjir
"Rachmat Sauma berhasil ditemukan pada Senin (1/10/2018). Sementara Lauren Kowaas sudah ditemukan kemarin (Selasa, 2/10/2018)," kata Gendon.
Saat ini, Gendon masih mencari keberadaan tiga atlet lainnya yang hingga kini belum ditemukan yakni Dong Jin (Korea Selatan), Reza Kambey, dan Fahmi Malang.
Seperti diketahui, tujuh atlet dan tiga ofisial paralayang menjadi korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada Jum'at (28/9/2018). Sebagaimana diketahui, mereka berada di Palu untuk mengikuti ajang Palu Nomoni 2018 yang berlangsung sejak 25-30 September.
Empat atlet yakni Franky Kowaas, Petra Mandagi, Glenn Mononutu serta Ardi Kurniawan ditemukan sudah tak bernyawa.
Baca Juga: Bongkar Kebohongan Ratna Sarumpaet, Tompi: Malu Sendiri Kan