Gempa Palu: Tak Ada Peti Mati, Menpora Minta Keluarga Ardi Ikhlas

Rabu, 03 Oktober 2018 | 15:03 WIB
Gempa Palu: Tak Ada Peti Mati, Menpora Minta Keluarga Ardi Ikhlas
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah), Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yuda (ketiga dari kiri) menghadiri jumpa pers "Atlet Paralayang yang Meninggal Dunia di Palu" di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018) sore. [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta maaf kepada keluarga Ardi Kurniawan, atlet paralayang yang menjadi korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Menpora meminta maaf karena tak bisa mengabulkan permintaan pihak keluarga almarhum yang ingin memulangkan jenazah Ardi ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Seperti diketahui, Ardi yang merupakan atlet pelatnas paralayang Indonesia di Asian Games 2018, menjadi korban ganasnya gempa bumi di Palu pada, Jumat (28/9/2018).

Ardi yang menginap di Hotel Roa-Roa, Palu, tertimbun reruntuhan bersama enam atlet paralayang lainnya. Saat ditemukan kondisi Ardi sudah tak bernyawa.

Baca Juga: Tanggapi Somasi Roy Suryo, Menpora : Bukannya Mau Balikin Barang?

Menpora berharap pihak keluarga Ardi mengerti bahwa fasilitas dan infrastruktur di lokasi gempa tak kemungkinan jenazah untuk dipulangkan.

Tim Basarnas terus berusaha mencari para korban di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulteng, yang ambruk dihantam gempa pada, Jumat pekan lalu. [Dok. Gendon Subandono]
Tim Basarnas terus berusaha mencari para korban di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulteng, yang ambruk dihantam gempa pada, Jumat pekan lalu. [Dok. Gendon Subandono]

Selain sulitnya akses, ketiadaan peti mati di sekitaran lokasi juga menyulitkan pihaknya mewujudkan permintaan itu.

"Ada keluarga korban yang berasal dari Batu, Malang, yakni orang tua Ardi Kurniawan yang menginginkan jenazah putranya dipulangkan ke Malang. Namun mencari peti mati di sana sulit," kata Menpora di Gedung Kemenpora, Selasa (2/10/2018).

Politikus PKB itu juga menyebut bahwa keputusan yang diambil mengikuti prosedur yang telah ditentukan, yakni mengubur jenazah di sekitaran kawasan gempa.

"Tentu kita berharap keluarganya ikhlas, kita tetap ikuti prosedur untuk dimakamkan di satu tempat, yakni Palu. Semoga keluarga mengikhlaskan," imbuhnya.

Baca Juga: Bikin Haru, Gendon Kenang Anak Didik yang Jadi Korban Gempa Palu

Tiga jenazah korban gempa berhasil dievakuasi dari balik reruntuhan Hotel Roa Roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Selatan, Selasa (2/10/2018). Dua jenazah korban diketahui merupakan atlet paralayang. [Suara.com/Muhamad yasir]
Tiga jenazah korban gempa berhasil dievakuasi dari balik reruntuhan Hotel Roa Roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Selatan, Selasa (2/10/2018). Dua jenazah korban diketahui merupakan atlet paralayang. [Suara.com/Muhamad yasir]

Lebih jauh, Menpora menyebut pemerintah dan federasi paralayang Indonesia berjanji akan memenuhi hak-hak para atlet pelatnas yang menjadi korban gempa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI