Ikut Tes CPNS, Jafro Terhindar dari Maut

Selasa, 02 Oktober 2018 | 20:19 WIB
Ikut Tes CPNS, Jafro Terhindar dari Maut
Penerbang putra Indonesia, Jafro Megawanto mencetak nilai sempurna 0,00 di babak keempat nomor Ketepatan Mendarat cabang Paralayang Asian Games 2018 di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/8).ANTARA FOTO/INASGOC/Tagor Siagian
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet paralayang andalan Indonesia, Jafro Megawanto mungkin harus bersyukur dengan adanya tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk para atlet berprestasi yang berlangsung di Wisma Kemenpora, Jakarta, pada Rabu, 26 September 2018.

Pasalnya, karena mengikuti tes CPNS tersebut, peraih medali emas Asian Games 2018 itu terhindar dari maut yang disebabkan gempa bumi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jum'at (28/9/2018).

Seperti diketahui, gempa bumi yang terjadi di Donggala dan Palu juga berdampak pada Kejuaraan Paralayang Palu Nomoni 2018 di Palu, Sulawesi Tengah, yang harusnya diikuti Jafro pada 25-30 September 2018.

Akibat bencana alam itu, kejuaraan paralayang Palu Nomoni 2018 berakhir tragis dengan tujuh atlet terjebak di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Raisa Ikut Jadi Korban Gempa Palu, Kepala Luka Parah

Enam atlet yang tertimbun reruntuhan bahkan merupakan warga negara Indonesia yang dua diantaranya merupakan rekan Jafro Megawanto di pelatnas yakni Ardi Kurniawan dan Reza Kambey.

Tim Basarnas terus berusaha mencari para korban di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulteng, yang ambruk dihantam gempa pada, Jumat pekan lalu. [Dok. Gendon Subandono]
Tim Basarnas terus berusaha mencari para korban di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulteng, yang ambruk dihantam gempa pada, Jumat pekan lalu. [Dok. Gendon Subandono]

Ardi ditemukan meninggal dunia bersama tiga atlet lainnya. Yaitu Franky Kowaas, Petra Mandagi dan Glenn Mononutu. Sementara tiga atlet Paralayang lainnya belum ditemukan.

Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yuda mengamini bahwa Jafro Megawanto mendapat keberuntungan. Pasalnya jika tak mengikuti tes CPNS dan ikut tampil di kejuaraan Palu Nomoni 2018, tak ada yang tahu akan seperti apa nasib atlet asal Malang, Jawa Timur, tersebut.

"Jafro tidak berangkat karena ikut penerimaan CPNS disni (Kemenpora), jadi dia sudah telat. Kalau dia jadi berangkat, pasti kumpulnya di Hotel Roa-Roa," ungkap Wahyu Yuda saat ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Hotel Roa-Roa sendiri, kata Wahyu, menjadi favorit karena fasilitasnya yang bagus berbanding lurus dengan harga sewanya yang murah.

Baca Juga: Kondisi Listrik di Palu Lebih Parah dari Bencana Lombok dan Aceh

"Hotel Rpa-Roa itu bagus dan murah, makannya favorit. Namun itu hotel lama yang di renovasi, jadi konstruksinya sudah lama," tukasnya.

Tim SAR melakukan evakuasi korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa-Roa di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Diperkirakan sebanyak 50 orang tertimbun di reruntuhan bangunan hotel itu. [Antara/BNPB]
Tim SAR melakukan evakuasi korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa-Roa di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Diperkirakan sebanyak 50 orang tertimbun di reruntuhan bangunan hotel itu. [Antara/BNPB]

Seperti diketahui, tujuh atlet paralayang menjadi korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada Jum'at (28/9/2018).

Selain Ardi, Petra, Franky dan Glen, tiga atlet lainnya yakni Reza Kambey, Dong Jin (Korea Selatan) dan Fahmi Malang belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh tim satuan gabungan (satgas) paralayang Indonesia bersama tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas).

Ajang paralayang cross country atau lintas alam itu diikuti oleh 32 atlet yang tiga diantaranya berasal dari Belgia, Singapura, dan Korea Selatan. Selain tujuh atlet yang tertimbun, sisanya dikabarkan selamat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI