Satu Lagi Jenazah Atlet Paralayang Korban Gempa Palu Ditemukan

Selasa, 02 Oktober 2018 | 17:42 WIB
Satu Lagi Jenazah Atlet Paralayang Korban Gempa Palu Ditemukan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah), Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yuda (ketiga dari kiri) menghadiri jumpa pers "Atlet Paralayang yang Meninggal Dunia di Palu" di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018) sore. (Suara.com/Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali mengevakuasi satu atlet paralayang korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa (2/10/2018) pukul 15:00 WITA atas nama Franky Kowas.

Franky yang merupakan atlet paralayang asal Sulawesi Utara ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di reruntuhan gedung Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi saat menghadiri jumpa pers "Atlet Paralayang yang Meninggal Dunia di Palu" di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018) sore.

"Pada 1 Oktober, jam 17:00 WITA tim evakuasi gabungan menemukan dua jenazah yakni Petra Mandagi dan Gleen Mononutu," kata Imam Nahrawi.

Baca Juga: Atas Nama Kemanusiaan, Pemerintah Biarkan Napi di Palu Kabur

"Pada hari ini, Selasa (2/10/2018), jam 10;00 WITA, tim evakuasi temukan yakni Ardi Kurniawan. Satu lagi Franky Kowaas ditemukan pukul 15:00 WITA," imbuhnya.

Tim SAR melakukan evakuasi korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan hotel Roa-Roa di Palu, Minggu (30/9). Diperkirakan sebanyak 50 orang tertimbun di reruntuhan bangunan hotel itu. ANTARA FOTO/BNPB
Tim SAR melakukan evakuasi korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan hotel Roa-Roa di Palu, Minggu (30/9). Diperkirakan sebanyak 50 orang tertimbun di reruntuhan bangunan hotel itu. ANTARA FOTO/BNPB

Menurut Wahyu Yuda selaku Ketua Paralayang Indonesia, Franky Kowaas merupakan pionir kegiatan udara yang dilakukan di Sulawesi Utara. Karenanya, paralayang Indonesia merasa sangat kehilangan atas kepergian Franky.

"Franky, Petra dan Glen merupakan atlet pionir paralayang di Sulawesi Utara. Sulut kan dikenal dengan terjun payung, dengan adanya mereka paralayang di Sulut jadi berkembang," ujar Wahyu Yuda.

Menurut Wahyu Yuda, tim satgas paralayang yang dipimpin pelatih Gendon Subandono dan Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melalukan penarian tiga atlet paralayang yang masih belum diketemukan.

"Kami akan terus mencari sampai semuanya ditemukan. Mudah-mudahan semua bisa ditemukan dalam waktu secepat mungkin," ujar Wahyu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Juventus vs Young Boys di Liga Champions

Untuk diketahui, ketujuh atlet paralayang tersebut berada di Palu untuk mengikuti ajang Palu Nomoni 2018 yang berlangsung sejak 25-30 September.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI