Cek Fakta
Suara.com - Kursi-kursi panas yang masih diperebutkan oleh pilot Formula One (F1) untuk musim balap 2019, semakin sedikit. Dua tim, yaitu Haas dan Toro Rosso telah mengumumkan putusan mereka.
Untuk Haas, duet Romain Grosjean dan Kevin Magnussen rupanya tetap dipertahankan sebagai formasi tahun depan. Sedangkan Toro Rosso atau lengkapnya Scuderia Toro Rosso (STR) telah menunjuk driver asal Rusia, Daniil Kvyat, serta membiarkan satu kursi lagi masih lowong.
"Sejak tahun lalu, kami mengalami kemajuan yang drastis, sehingga mempertahankan dua driver adalah putusan tepat," demikian papar Guenther Steiner, Team Principal Haas, seperti dilansir Formula1.com.
Prestasi yang diraih di klasemen konstruktor memang bisa dibilang tidak buruk. Ada di posisi ke-lima setelah Mercedes, Ferrari, Red Bull, dan Renault, dengan 76 poin.
Baca Juga: Merawat Korban Gempa Palu, Rumah Sakit Krisis Oksigen dan Makanan
Bagi Romain Grosjean sendiri, berlaga untuk musim 2019 menandai keikutsertaan tahun ke-sembilan dalam F1. Sedangkan Kevin Magnussen telah berkiprah selama lima tahun.
Baik Grosjean maupun Magnussen tentunya menyambut keputusan tim untuk memilih mereka berdua, khususnya dari Gene Haas, yang membawahi Haas F1 Team dan Haas Automation.
"Gene Haas telah membangun relasi istimewa dengan kami, sehingga kami ingin berkarya lebih baik lagi, sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari timnya," ungkap Romain Grosjean.
Senada adalah Kevin Magnussen yang menambahkan bahwa, "Keseharian tim yang tidak mengedepankan birokrasi membuat kami lebih leluasa, dan ingin berjuang mencapai tujuan sama. Gene Haas serta Guenther Steiner berhasil membangun kepercayaan antaranggota tim kami."
Sedangkan pergerakan Daniil Kvyat ke tim STR juga diapresiasi oleh driver berusia 24 tahun ini. Sebelumnya ia menjalani debut di tim STR lantas pindah ke Red Bull serta bermitra dengan Daniel Ricciardo.
Baca Juga: BNPB Gelontorkan Rp 560 Miliar untuk Pemulihan Pasca Gempa Palu
Sayangnya, saat balap di "rumah" sendiri, Sirkuit Sochi, Rusia, ia terlibat tabrakan yang membuatnya dipulangkan ke STR. Pada 2017, kontraknya dengan Red Bull berakhir dan pindah sebagai tester di tim Ferrari.
