Suara.com - Valentino Rossi berharap tim Yamaha segera memperbaiki aspek teknis motor agar di musim depan bisa bangkit dan bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2019.
Rossi menilai masalah yang menaungi motor YZR-M1 mulai dari mesin hingga elektronik membuat dia dan pebalap Yamaha lainnya kesulitan bersaing memperebutkan posisi terdepan.
Yamaha, kata Rossi, merupakan tim besar yang tak seharusnya bersaing di papan tengah untuk memperebutkan posisi ke-10.
"Ini situasi yang sulit karena hampir satu tahun kami berada dalam masalah teknis seperti ini," kata Valentino Rossi seperti dilansir dari Autosport, Kamis (27/9/2018).
Baca Juga: Dulu 'Depak' Rio, Kini Ocon Terkatung-katung, Rosberg: Mengerikan
Seperti diketahui, para pebalap Yamaha gagal meraih podium di balapan MotoGP Aragon, Spanyol, Minggu (23/9/2018).
Hasil itu membuat pabrikan asal Iwata, Jepang, ini memperpanjang catatan negatif tak pernah menang dalam 23 balapan MotoGP berturut-turut.
Bahkan, di Sirkuit Motorland pekan lalu, para pebalap Yamaha tak hanya kalah bersaing dari pabrikan besar seperti Honda dan Ducati.
Namun, untuk mengejar duet pebalap Suzuki, Andrea Iannone dan Alex Rins, saja Valentino Rossi dan kolega tak mampu melakukannya.
"Sekarang para rival kami bukan saja Honda dan Ducati, namun Suzuki juga telah melakukan lompatan yang jauh," ungkap Valentino Rossi.
Baca Juga: Derby Merah Putih, Jadwal Wakil Indonesia di Babak Dua Korea Open
"Disituasi seperti ini, karena kami (Yamaha) merupakan tim besar, para pebalap termasuk saya kesulitan untuk menemukan motivasi jika hanya bersaing di papan tengah memperebutkan posisi 10 besar," tukasnya.
Balapan MotoGP Aragon sendiri dimenangi Marc Marquez (Honda). Diikuti kemudian oleh Andrea Dovizioso (Ducati) dan Andrea Ianonne (Suzuki) yang menempati podium kedua dan ketiga.
Sementara, Valentino Rossi menjadi pebalap Yamaha yang paling baik finisnya di Aragon, yakni urutan kedelapan atau dua strip lebih baik dari rekan setimnya di Movistar Yamaha, Maverick Vinales.