Suara.com - Pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra, memberi pujian pada anak asuhnya, Anthony Sinisuka Ginting. Setelah meraih gelar juara di Cina Open 2018, Anthony dinilai sudah lebih matang sebagai pebulutangkis muda.
Hendry Saputra menilai, performa Anthony sudah jauh meningkat selepas Asian Games 2018. Bukan hanya dari aspek teknik dan fisik. Dari sisi mental, pebulutangkis 22 tahun itu dinilai mengalami kemajuan yang signifikan.
"Dari kacamata saya, dia punya motivasi bukan cuma mau jadi juara, akan tetapi mengalahkan dirinya sendiri dalam mengatasi polemik yang harus dia hadapi," kata Hendry Saputra dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (26/9/2018).
"Dia bisa lewati semua itu, untuk lebih sabar, tidak gampang mati sendiri, kontrol pikiran, fokus dalam teknik pukulannya. Hasilnya, ya bisa kita lihat sendiri," ujar Hendry Saputra.
Baca Juga: Persija Sepakat Liga 1 Berhenti Sejenak
Usai meraih medali perunggu di nomor perorangan Asian Games 2018, performa Anthony Sinisuka Ginting memang terlihat mengalami peningkatan. Setelah terhenti di perempat final Jepang Open 2018, dirinya mampu meraih gelar juara di Cina Open 2018.
Anthony meraih juara di turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 setelah melewati jalan terjal dengan menumbangkan berbagai "raksasa" tunggal putra peraih gelar juara dunia.
Di babak pertama Anthony sukses membuat publik tuan rumah terbungkam saat maestro tunggal putra mereka Lin Dan, dipermalukan dengan skor 22 - 24, 21 - 5, dan 21 - 19.
Melaju ke babak kedua, Anthony kembali membuat kejutan. Kali ini tunggal putra ranking satu dunia asal Denmark, Viktor Axlsen disingkirkan dalam pertarungan dua gim langsung, dengan skor 21 - 18, 21 - 17.
Setelah itu laju Anthony semakin tak terbendung usai memulangkan wakil tuan rumah lainnya, Chen Long di perempat final, serta Chou Tien Chen (Taiwan) di babak empat besar.
Baca Juga: Melejit 129,67 Persen, Saham PANI Masuk UMA
Puncaknya tentu saja saat mengalahkan tunggal putra Jepang peraih gelar juara dunia 2018, Kento Momota. Anthony Sinisuka Ginting yang tak diunggulkan, secara heroik membalikkan keadaan di setiap babak hingga menang dengan skor 23 - 21, 21 - 19.
Hendry Saputra mengaku tak terkejut, pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu mampu keluar sebagai juara di Cina Open 2018. Pasalnya, dari segi teknik, fisik dan mental Anthony sudah menunjang, sehingga gelar juara dinilai hanya masalah waktu.
"Saya sudah jauh-jauh bilang, ini adalah akumulasi usaha dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya ada 12 kali turnamen setara level super series dalam setahun, masa sih nggak bisa dapat satu?" kata Hendry Saputra.
"Akan tetapi bicara begini juga harus ada dasarnya, fisiknya bagus, teknik pendukung bagus. Cara bermain dan mental kamu harus bisa berjuang, tidak boleh takut kalah, tidak boleh ragu sama diri sendiri," tukasnya.