Suara.com - Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra mengungkapkan bahwa Ihsan Maulana Mustofa pernah menjadi yang terbaik diantara Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Rententan cedera yang dialami Ihsan pada tahun 2017 silam membuat performanya menurun. Hendry berharap tunggal ketiga Indonesia itu mampu cepat bangkit mengejar ketertinggalan.
Seperti diketahui, Jonatan dan Anthony mampu meraih prestasi lebih baik dari Ihsan di 2018. Jojo—sapaan akrab Jonatan—sukses meraih medali emas saat turun di Asian Games 2018.
Sementara Anthony yang meraih perunggu di Asian Games 2018, mencatatkan prestasi lebih baik lagi dengan memenangi dua gelar, yakni Indonesia Masters 2018 dan Cina Open 2018.
Baca Juga: Korea Open: Hafiz / Gloria Menang, Derby Indonesia di Babak Kedua
Ihsan sendiri sukses meraih gelar perdananya di tahun 2018 di ajang Bangka Belitung Indonesia Masters 2018 akhir pekan laliu.
Hasil itu diharapkan bisa menjadi titik balik bagi pebulutangkis 22 tahun itu.
"Awal menurunnya penampilan Ihsan karena dia kena cedera, tiga bulan enggak main, absen di tiga-empat pertandingan. Ini tidak gampang untuk seorang pemain," ungkap Hendy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (26/9/2018).
Pada 2017 silam Ihsan memang memiliki banyak riwayat cedera. Mulai dari cedera pinggang, otot perut, hingga pergelangan kaki.
Akibatnya, peringkat Ihsan pun merosot ke ranking 47 dunia. Padahal, pada September 2016, Ihsan pernah menjadi tunggal putra terbaik Indonesia dengan menempati peringkat 17 dunia.
Baca Juga: Mengenal Anthony Crolla "Million Dollar", Penantang Daud Yordan
"Ihsan pernah jadi yang terbaik diantara Anthony dan Jojo, sekarang dia sedang mengejar kembali. Dia butuh waktu untuk itu, tren penampilannya sudah membaik," ujar Hendry.
"Setelah ini kami akan coba lagi untuk Ihsan, semoga gelar juara (Babel Indonesia Masters 2018) ini bisa meningkatkan rasa percaya dirinya lagi," imbuhnya.