Suara.com - Pemerintah dan Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) terus memacu persiapan menjelang bergulirnya pesta olah raga difabel Asia yang akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2018.
Bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Inapgoc kini tengah mempersiapkan akses kedatangan dan kepulangan di Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) demi memberi kenyamanan untuk para atlet peserta Asian Para Games 2018.
Inapgoc sendiri merasa pelayanan yang diberikan untuk atlet harus dilakukan dengan baik. Karena tak seperti atlet normal di Asian Games, atlet penyandang disabilitas membutuhkan penanganan-penanganan khusus, salah satunya terkait akses kursi roda.
"Bisa saya bilang saat ini sudah 100 persen. Terminal 2 Bandara Soekarno - Hatta ada tambahan ramp di gerbang D2, D4 dan D6. Ada tiga ramp untuk wheelchair naik. Di Terminal 2 ada fasilitas ambulift, ada sprinter untuk kursi roda," kata Direktur Arrival Departure dan Logistic Inapgoc, Andrianto Soedjarwo di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (25/9/2018).
Baca Juga: Kutuk Pengeroyokan Haringga, Manajer Persib akan Lakukan Ini
Inapgoc sendiri, bersama Kemenhub dan Komunitas Bandara Soekarno - Hatta (KOMBATA) telah menyiapkan lima buah elevator atau lift khusus bagi para atlet pengguna kursi roda.
Kelima lift itu memiliki spesifikasi berbeda-beda. Di Terminal 2 disediakan dua lift yang masing-masing bisa menampung lima kursi roda.
Sedangkan di Terminal 3 tersedia tiga lift, dua di antaranya masing-masing bisa menampung empat kursi roda sekaligus, dan satu lift dengan kemampuan mengangkat dua kursi roda.
"Jadi mungkin di sini lebih ramah kepada mereka (atlet difabel), lebih hospitality, lebih nyaman. Jadi itulah yang akan kami buat. Karena memang proses loading dan unloading untuk keluar dari bandara ini butuh waktu, kami ingin membuat mereka nyaman," tukas Andrianto Soedjarwo.
Asian Para Games 2018 akan berlangsung pada 6 - 13 Oktober 2018 di Jakarta. Mempertandingkan 18 cabang olahraga, pesta olahraga difabel terbesar se-Asia ini diikuti ribuan atlet penyandang disabilitas dari 43 negara.
Baca Juga: Jakmania Haringga Tewas, Jokowi: Jangan Fanatisme Berlebihan