Suara.com - Andrea Dovizioso mengaku telah 'melempar handuk' alias menyerah dari persaingan memperebutkan gelar juara dunia MotoGP dengan Marc Marquez.
Menurutnya, sangat mustahil bisa mengejar ketertinggalan 72 poin dari Marquez yang kokoh di puncak klasemen sementara pebalap dengan 246 poin di lima seri tersisa.
Pebalap Ducati ini mengatakan, hanya ada satu jalan untuk mengejar defisit poin dari Marquez, yakni Marquez tidak ikut balapan sampai akhir musim.
Baca Juga: Batal Lawan Linares, Ini Dia Penantang Daud Yordan di Inggris
"Mustahil bisa mengejar defisit 72 poin dari Marquez di lima seri tersisa, kecuali jika dia tidak balapan. Itupun juga sulit untuk mendapatkan 72 poin," kata Dovizioso, dikutip dari Crash, Selasa (25/9/2018).
"Realistisnya peluangnya sudah tidak ada. Dalam balapan memang segala sesuatunya bisa saja terjadi, jadi secara matematis masih terbuka (mengejar titel juara dunia). Tapi, situasinya sekarang sulit untuk melakukannya," ungkap rider 32 tahun.
Pada balapan di MotoGP Aragon, Minggu (23/9/2018) lalu, Dovizioso dan Marquez sempat terlibat persaingan sengit. Keduanya silih berganti memimpin.
Tiga lap jelang akhir balapan, Marquez akhirnya memimpin lomba hingga menyentuh finis dengan keunggulan 0,648 detik di depan Dovizioso.
Dovizioso mengaku punya peluang merangsek memimpin balapan saat dua lap jelang finis. Namun, dia merasa motornya tak mampu untuk tampil agresif menghadapi Honda RC213V tunggangan Marquez di Sirkuit Motorland ini.
"Saya agresif jika diharuskan atau karena saya tidak punya hal lain untuk digunakan. Saya sudah katakan sebelum balapan bahwa saya sadar Marc menginginkan kemenangan di balapan ini karena ini salah satu trek favoritnya," ujarnya.
Baca Juga: Geram Ulah Marquez, Lorenzo Bakal Adukan ke Komisi Keselamatan
"Itulah kenapa saya bisa membuat prediksi seperti itu. Marquez akan mengambil risiko dan bekerja maksimal," Dovizioso menambahkan.
Balapan MotoGP selanjutnya akan digelar di Sirkuit Buriram, Thailand, 7 Oktober mendatang.