Suara.com - Persiapan matang terus digenjot atlet powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih, jelang keikutsertaannya di Asian Para Games 2018.
Selain berlatih dan mengikuti serangkaian try out, atlet kelahiran Bali itu tengah sibuk menurunkan berat badan.
Menjelang dibukanya perhelatan pesta olahraga difabel terbesar se-Asia pada 6 Oktober mendatang,
Baca Juga: Kisah Ni Nengah : Wonder Woman, Titik Balik dan Harumkan Indonesia
Ni Nengah menyebut masih harus menurunkan 2-3 kilogram berat badan, demi bisa tampil di nomor andalannya, 41 kg.
Catatan prestasi Ni Nengah saat turun di nomor 41 kg cukup baik dengan meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2014 Dubai dan Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.
Saat turun di Asian Para Games Incheon empat tahun silam, Ni Nengah juga mencetak prestasi, yakni raihan medali perak.
Ni Nengah juga sempat mencoba turun pada nomor 45 kilogram di Kejuaraan Asia-Oceania di Jepang awal September lalu.
Meski meraih medali perak, persaingan di nomor tersebut menurutnya sangat berat, hingga dirinya memutuskan kembali turun di nomor 41 kg.
"Saya akan turun dikelas 41 kg, karena itu sekarang saya sedang diet super ketat. Saya harus menurunkan berat badan kurang lebih 3 kg. Semoga diet saya berhasil," kata Ni Nengah Widiasih saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (18/9/2018).
Demi mempercepat proses penurunan berat badan, Ni Nengah yang kini memiliki berat dikisaran 42 kg bahkan mengaku rela menahan lapar di malam hari.
Menu makan malam, kata Widi, kini hanya berupa buah-buahan dan air hangat.
"Saya tidak pernah makan malam. Saya makan buah saja dan minum air hangat. Pokoknya setiap saya lapar banyak minum air," ungkapnya.
"Kalau pagi, kadang saya tambahin makan pisang. Tapi pisang itu enggak bagus untuk diet ke badan, jadi saya lebih banyak makan sayur seperti kentang dan brokoli rebus," tutur Ni Nengah.
Ni Nengah mengakui, untuk meraih cita-cita menggapai prestasi tinggi, dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan yang tidak mudah.
Karena itu, dirinya tidak masalah menjalani diet yang berat, asalkan hasilnya terlihat saat pertandingan nanti.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Asian Para Games, dari Harga Tiket hingga Momo
"Semua makanan tidak boleh ditambahkan gula maupun garam, jadi tak ada rasa. Pokoknya kunyah dan telan saja, yang penting perut kenyang tak perlu pikirkan rasanya," tutup Widi.
Asian Para Games 2018 akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2018 di Jakarta. Mempertandingkan 18 cabang olahraga, pesta olahraga terbesar atlet difabel se-Asia ini diikuti sekitar 3.000 atlet dari 42 negara peserta.