Suara.com - Perlawanan berat dirasakan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kala menghadapi kompatriotnya, Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira, di babak pertama Cina Open 2018, Rabu (19/8/2018).
The Minions—julukan Kevin/Marcus—dipaksa bertarung hingga rubber game dalam laga yang berlangsung di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Jiangsu.
Sempat tertinggal 17-21 di game pertama, The Minions membalikkan keadaan di dua game berikutnya dengan skor 21-13 dan 21-13, dan berhak melaju ke babak kedua Cina Open 2018.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Asian Para Games, dari Harga Tiket hingga Momo
Terkait hasil ini, pasangan ganda putra nomor satu dunia tersebut menyebut masih dalam proses adaptasi dengan venue dan shuttlecock.
Menurut mereka, kondisi lapangan dan shuttlecock di Cina Open 2018 berbeda jauh dengan saat tampil di ajang Jepang Open 2018 pekan lalu.
"Kami masih adaptasi lapangan di pertandingan pertama ini, karena beda sekali dengan di Jepang kemarin. Di sini shuttlecock-nya kencang, jadi banyak pukulan yang harus benar-benar lebih dikontrol," jelas Kevin dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu sore.
Selain menyoal kondisi lapangan dan shuttlecock, Kevin juga mengakui bahwa Ade/Wahyu bermain lebih baik dipertandingan kali ini. Pukulan dan pertahanannya dinilai Kevin sudah jauh lebih meningkat.
Namun, kewaspadaan dan kembalinya sentuhan dalam permainan di game kedua dan ketiga, diakui Kevin membuat permainannya dan Marcus jauh lebih nyaman hingga akhirnya merengkuh kemenangan.
"Di game kedua dan ketiga kami lebih berani adu pukulan, lebih tenang dan sabar. Kami memang sudah menyangka akan ramai karena di latihan susah juga menghadapi mereka," ungkap Kevin.