Suara.com - Ujian berat menanti pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dalam mengejar titel ketiga di turnamen bulutangkis Cina Open 2018.
Tak hanya harus menghadapi tantangan meredam teknik lawan, Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana—juga harus menghadapi tantangan fisik.
Sebab, di ajang Cina Open 2018, Owi/Butet dihadapkan pada kenyataan dikepung para pasangan ganda campuran yang secara usia jauh lebih muda dari mereka.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Asian Para Games, dari Harga Tiket hingga Momo
Di babak pertama Cina Open 2018 contohnya, Owi/Butet menghadapi pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, yang rata-rata usianya tujuh tahun lebih muda dari mereka.
Rinciannya, Owi yang telah berusia 31 tahun dan Butet yang dua tahun lebih tua, jika dirata-rata usia pasangan ganda campuran ranking tiga dunia ini adalah 32 tahun.
Sementara, Matsutomo yang dua tahun lebih tua dari Kaneko yang kini berusia 24 tahun, bila dirata-rata usia pasangan 'dadakan' ini adalah 25 tahun.
Ujian tahap pertama ini telah sukses dilalui Owi/Butet. Mereka berhasil meredam perlawanan Kaneko/Matsutomo di babak pertama Cina Open 2018, Selasa (18/9/2018), dengan skor 21-7 dan 21-16.
Tantangan serupa juga menanti Owi/Butet di babak kedua Cina Open 2018. Mereka akan menghadapi pemenang antara kompatriotnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang). Hingga berita ini ditulis, kedua pasangan belum memainkan laga.
Usia pasangan Hafiz (23) dan Gloria (23) jika dirata-rata, yakni 23,5 tahun. Sedangkan, rata-rata usia pasangan Watanabe (21) dan Higashino (22) adalah 21,5 tahun.