Suara.com - Panitia Pelaksana Asian Para Games Indonesia (INAPGOC) luncurkan "Song of Victory" sebagai lagu resmi perhelatan Asian Para Games 2018 yang akan digelar di Jakarta, 6-13 Oktober mendatang.
Lagu yang sangat kental dengan unsur budaya Indonesia itu diciptakan Ezra Lilipoly dan digarap ulang oleh penata musik Denny Chasmala.
"Di intro lagu kita bisa langsung mendengar suara tarian kecak. Spirit inspirasi Asia dan dunia juga dihadirkan melalui unsur musik dangdut Melayu, India, rock, seriosa, blues, mandarin, gospel dan choir," kata Denny, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (16/9/2018).
Baca Juga: Pindah ke Jakarta, Atlet Para Shooting Percepat Adaptasi
"Saat reff semua penyanyi menyanyikan lagu secara bersama-sama untuk menimbulkan rasa: kita Asia dan kita bersatu," sambungnya.
Sejumlah musisi kenamaan Indonesia yang terlibat dalam lagu ini, antara lain lain Armand Maulana, Once Mekel, Vidi Aldiano, Maudy Ayunda, Regina Poetiray, Zara Leola, Lesty Kejora Dangdut Academy, dan Putri Ariani.
Khusus Putri Ariani, dia terlahir prematur di usia kandungan enam bulan dengan kondisi ROP, suatu penyakit yang menyebabkan kebutaan karena perkembangan yang tidak normal dari pembuluh darah di retina pada bayi yang lahir prematur.
Sejak usia tiga bulan Putri dinyatakan buta total. Tak hanya piawai bernyanyi, Putri juga seorang pianis.
"Putri memang tidak bisa melihat dunia, tapi Putri ingin dilihat dunia bahwa anak-anak difabel bisa dan mampu berkarya. Putri sangat bahagia, senang, terharu, bangga dan tidak menyangka diberikan kesempatan untuk menyanyikan lagu 'Song of Victory' dan bisa menjadi bagian dari Asian Para Games," ungkap Putri.
"Semoga suara Putri bisa membangkitkan semangat para atlet yang akan berjuang khususnya dan teman teman difabel pada umumnya. Semoga teman-teman difabel lebih percaya diri lagi untuk menjadi dirinya sendiri dan meraih mimpi setinggi-tingginya," kata dara berusia 12 tahun itu.