Suara.com - Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menyebut Indonesia punya bukti otentik untuk meyakinkan UNESCO bahwa pencak silat merupakan warisan budaya Indonesia.
Dia pun optimistis pemerintah bisa mengalahkan Malaysia yang juga mengklaim pencak silat sebagai warisan budaya mereka.
"Kalau dari bukti otentik, pencak silat itu milik Indonesia. Di Candi Borobudur itu ada artefak yang menunjukkan gerakan pencak silat. Kita semua tahu Candi Borobudur dibangun tahun berapa," kata Gatot saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Baca Juga: Jepang Open : Singkirkan Prannoy, Anthony Balas Kekalahan Jojo
Meski punya banyak keuntungan, Gatot mengimbau seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat harus terus melestarikan dan mempejuangkan pencak silat.
Sebab, menurutnya Malaysia lebih rajin dalam melaporkan pengumpulan data ke kantor UNESCO.
"Karena itu kita harus hati-hati. Kalau sudah diklaim kan biasanya sakitnya di sini," ujar Gatot sembari mengarahkan tangannya ke arah hati.
"Hal itu juga yang akhirnya membuat kantor UNESCO Indonesia akhirnya rajin menyuplai data. Tentunya Indonesia itu adalah original pencak silat," lanjutnya.
Gatot pun yakin bahwa Indonesia bisa mengalahkan Malaysia dalam perseteruan memperebutkan klaim pencak silat sebagai warisan budaya asli bangsa.
Pasalnya, UNESCO dikabarkan lebih condong memilih Indonesia sebagai pemilik asli pencak silat.
"Yang terakhir, 8 Januari 2018 tim dari UNESCO datang dan mengatakan bahwa pada tahun 2019 pencak silat diharapkan bisa menjadi warisan budaya Indonesia. Tapi jika tak hati-hati, kesempatan itu bisa saja lewat," tukasnya.
Baca Juga: 4 Fakta Pebalap Anyar Ferrari Leclerc, "Harry Potter dari Monako"
Perseteruan antara Indonesia dan Malaysia mengenai hak milik pencak silat kembali menyeruak ke permukaan saat gelaran Asian Games 2018.
Pencak silat yang baru kali pertama diperlombakan dalam Asian Games 2018, pada akhirnya didominasi Indonesia dengan raihan 14 medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan.