Senada dengan Praveen, Melati menyebut menghadapi duo Adcock tak pernah mudah. Apalagi, beberapa keputusan wasit dinilainya kurang tepat, karena beberapa servisnya dinilai fault.
Namun, Melati bersyukur duetnya dan Praveen di atas lapangan bisa berjalan padu, hingga akhirnya bisa mengalahkan pasutri tersebut untuk pertama kalinya.
"Memang tadi saya sedikit terganggu dengan keputusan hakim servis. Padahal saya servisnya sudah rendah sekali," kata Melati.
"Tapi tadi Ucok—sapaan akrab Praveen—banyak menyemangati saya. Dia juga sering mengcover saya, dia tidak terpengaruh. Dia selalu bilang sama saya untuk tetap yakin kalau servis. Seandainya servis saya kurang bagus pun, dia bilang dia akan siap menerima pengembalian lawan. Ini membuat saya yakin lagi," tutupnya.
Khusus bagi Praveen, sebelumnya dia belum pernah menang sekalipun dalam delapan pertemuan menghadapi pasutri asal Inggris tersebut. Baik saat berpasangan dengan Vita Marissa, Debby Susanto maupun Melati Daeva Oktavianti.
Bersama Vita Marissa, Praveen kalah satu kali. Bersama Debby, duo Adcock sukses memecundanginya lima kali berturut-turut.
Sedangkan saat bertandem dengan Melati, pebulutangkis 24 tahun itu takluk dua kali.
Baca Juga: 4 Fakta Pebalap Anyar Ferrari Leclerc, "Harry Potter dari Monako"
Di perempat final Jepang Open 2018, Praveen/Melati akan menghadapi pasangan peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Catatan rekor pertemuan sementara adalah 2-0 untuk keunggulan Praveen/Melati.