Diganjar Larangan Balap, Fenati Kembali ke Bangku Sekolah

Rabu, 12 September 2018 | 08:18 WIB
Diganjar Larangan Balap, Fenati Kembali ke Bangku Sekolah
Romano Fenati merayakan keberhasilannya menjuarai balapan Moto3 Spanyol saat memperkuat tim Sky Racing Team VR46, milik Valentino Rossi [AFP/Javier Soriano].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Romano Fenati dilarang mengikuti aktivitas balap apapun sebagai konsekuensi atas pencabutan izin balapnya," begitu bunyi pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Federazione Motociclistica Italiana (FMI) atau Federasi Motor Italia, pada Selasa (11/09/2018).

Inilah bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh FMI menyusul tindakan Romano Fenati di pergelaran Moto2, MotoGP San Marino 2018 di Sirkuit Marco Simoncelli, Misano Adriatico, Rimini, Italia (09/09/2018). Buah dari tindakan ugal-ugalannya mensejajari rider Stefano Marzi untuk menarik tuas rem di tengah balapan, dalam kecepatan 200 km per jam.

Larangan tampil dari FMI yang tidak menyebutkan durasi hukuman ini juga ditambah dengan pemutusan kontrak Romano Fenati dengan tim tempatnya bernaung saat ini, Marinelli Snipers dan MV Agusta untuk balap tahun depan.

Lebih lanjut, komisi disiplin FMI akan meminta keterangan insiden itu dengan memanggil rider berusia 22 tahun ini pada Jumat besok (14/09/2018). Dan secara teknis, saat kejadian di MotoGP San Marino 2018 (09/09/2018) Romano Fenati langsung didiskualifikasi di tempat dan dilarang mengikuti dua seri balapan berikutnya.

Baca Juga: Facebook Punya Rosetta yang Bisa Identifikasi Meme Ofensif

Sehari setelah kejadian (10/09/2018), Romano Fenati berubah pikiran dan meminta maaf atas perilakunya, dan Selasa kemarin (11/09/2018) mengambil keputusan akan kembali menekuni pendidikannya.

"Sekarang, saya akan kembali ke bangku sekolah. Dengan kepala dingin, saya menyatakan tidak akan membalap lagi. Akan tetapi tidak bisa meramalkan situasi diri sendiri lima tahun mendatang," imbuh Romano Fenati.

Yang jelas, saat ini ia ingin melupakan segalanya. Mulai aksi tak bertanggungjawabnya, sampai segala sanksi dan ganjaran hukuman. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI