Suara.com - Pebalap Moto2, Romano Fenati, meminta maaf atas aksi berbahayanya saat balapan Moto2 San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (9/9/2018). Dia mengaku salah atas tindakan yang membahayakan pebalap lain.
Seperti diketahui, Fenati didiskualifikasi dari Moto2 San Marino. Sanksi ini setelah dirinya memacu motor dan sengaja merapatkan diri pebalap lain, yakni Stefano Manzi, lalu menekan tuas rem depan motor pesaingnya.
Tindakan Fenati dikecam banyak pihak karena dinilai sangat berbahaya. Pasalnya, hal itu bisa membuat pebalap terjungkal bila tiba-tiba tuas rem depannya ditekan.
Baca Juga: Salah Pilih Ban, Penyebab Jorge Lorenzo Jatuh di Misano
Beruntung Manzi tak terjatuh. Pebalap dari tim Forward Racing Team ini hanya sedikit kehilangan keseimbangan.
"Saya meminta maaf kepada seluruh dunia olahraga. Pagi ini, dengan pikiran yang jernih, saya berharap ini hanyalah mimpi buruk. Memikirkan kembali momen tersebut, saya mengakui telah melakukan aksi memalukan. Saya bukan lelaki sejati!" kata Fenati menyesal, seperti dilansir dari Crash, Selasa (11/9/2018).
"Saya tak seharusnya bereaksi saat diprovokasi. Kritik yang dilayangkan kepada saya itu benar, dan saya paham tindakan saya menuai kebencian," lanjutnya.
FIM MotoGP Stewards
— MotoGP™ (@MotoGP) 9 September 2018
Black flag Romano Fenati for irresponsible riding #Moto2 #SanMarinoGP pic.twitter.com/sTqv6nhZer
Fenati mengklaim saat menekan tuas rem Manzi, dirinya diluar kendali. Pebalap dari tim Marinelli Snipers Team itu tersulut emosi karena sebelum insiden itu, Manzi dinilainya mempertontonkan gaya balap yang berbahaya.
"Dalam karier, saya selalu menjadi pebalap yang baik. Tahun lalu saya menjadi salah satu pebalap yang paling sedikit menerima penalti," ungkap Fenati.
Baca Juga: Marquez Akui Mustahil Salip Duo Ducati di Misano
"Niat saya tentu saja tidak ingin menyakiti siapapun. Tapi, saya ingin membuatnya (Stefano Manzi) mengerti bahwa yang dilakukannya (gaya balapnya) juga berbahaya."
"Saya tak ingin membenarkan diri sendiri. Saya sadar tindakan yang saya lakukan tak dapat dibenarkan sama sekali. Saya hanya ingin meminta maaf kepada semua orang, dan mempergunakan waktu saat ini untuk berbenah diri," pungkas Fenati.