Suara.com - Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur mengakui banyaknya acara seremonial atau pemberian hadiah selepas Asian Games 2018, mengganggu proses latihan anak asuhnya.
Sebagaimana diketahui, dua hari setelah Asian Games 2018 berakhir, para pemain pelatnas PBSI menghadiri agenda pembagian bonus di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sementara hari ini, Rabu (5/9/2018), Jonatan Christie dan kawan-kawan turut menghadiri pemberian bonus dari salah satu restoran cepat saji terkemuka di kawasan MH Thamrin, Jakarta.
Minarti berharap, program latihan yang terpotong tak mengganggu persiapan anak asuhnya. Khususnya Gregoria Mariska yang dalam waktu dekat akan turun di Jepang Open 2018.
"Selama ini sih latihan sudah lumayan, tapi banyak terpotong sama undangan (pemberian hadiah). Tapi ya tetap, selesai latihan baru ke sini (hadiri undangan)," kata Minarti Timur saat ditemui di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Baca Juga: Datangi PP Muhammadiyah, Ma'ruf Amin Minta Restu Jadi Cawapres
Minarti berharap, meski persiapan kurang ideal, Gregoria yang akan menjadi satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia di Jepang Open 2018 bisa menunaikan tugasnya dengan baik.
"Memang persiapannya agak pendek, tetapi saya harapkan anak-anak tetap bisa tampil maksimal. Karena cuma Gregoria saja yang akan turun di Jepang Open 2018, dan lawan-lawannya juga berat, jadi harus lebih siap," ujar Minarti.
Turnamen bulu tangkis Jepang Open 2018 akan berlangsung pada 11-16 September 2018. Turnamen berlevel HSBC BWF World Tour Super 750 itu akan dihelat di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.