Soal Beasiswa Luar Negeri Zohri, Kemenpora Serahkan ke PB PASI

Rabu, 05 September 2018 | 09:44 WIB
Soal Beasiswa Luar Negeri Zohri, Kemenpora Serahkan ke PB PASI
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (tengah) menyentuh garis finis saat babak penyisihan Lari 100 meter Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (25/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Andika Wahyu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyerahkan keputusan diambil tidaknya beasiswa luar negeri bagi Lalu Muhammad Zohri kepada Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia (PB PASI).

Melalui Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Kemenpora membebaskan pilihan PB PASI yang dikabarkan menolak beasiswa luar negeri untuk Zohri, dan lebih memilih mengembangkan bakat "Bocah Ajaib dari Lombok" itu di Indonesia.

"Tergantung Zohri dan PB PASI saja. Yang menawarkan beasiswa banyak, pemain sepakbola juga banyak yang dikirim kok. Silahkan mau berlatih di sini atau di luar negeri," kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Seperti diketahui, nama Lalu Muhammad Zohri menggebrak dunia usai meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, beberapa waktu lalu.

Selain banjir pujian, Zohri juga mendapat banyak bonus serta beasiswa ke luar negeri. Terkait beasiswa luar negeri, PB PASI melalui Sekretaris Jendral (Sekjen), Tigor Tanjung, lebih menyarankan sprinter muda asal Lombok itu berlatih di Indonesia.

Pasalnya, kata Tigor, ada kekhawatiran bahwa Zohri tak cocok tinggal di luar negeri. Lagi pula, di pelatnas PB PASI sekarang, sudah ada pelatih kelas dunia, Harry Marra, yang siap memberikan pelatihan berkualitas bagi para atlet.

Terkait hal itu, Raden Isnanta secara pribadi menyarankan bahwa Lalu Muhammad Zohri sebenarnya punya kesempatan bagus jika mengambil beasiswa luar negeri agar semakin mengembangkan potensinya.

"Secara pribadi sih saya lebih senang (Zohri) latihan di luar negeri, lebih kompetitif. Karena kalau tak ada teman selevel kan level berjuangnya kurang. Kalau disana kompetisi dengan atlet-atlet hebat seperti dari Jamaika," ujar Raden Isnanta.

Sebagai informasi, Lalu Muhammad Zohri kembali menjadi pusat perhatian saat membawa tim estsfet 4x100m putra Indonesia meraih medali perak di Asian Games 2018. Bersama Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara, Zohri sukses mengulangi capaian yang terakhir kali diraih tim estafet 4x100m putra Indonesia pada 1966 silam.

Meski gagal meraih medali saat turun di nomor andalannya, 100m putra, sprinter muda asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, itu dinilai punya potensi besar sebagai sprinter andalan Indonesia di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI