Suara.com - eSports atau cabor teknologi merupakan pertandingan olah raga yang didesain dengan teknologi canggih. Zhang Dazhong, CEO Alisports, anak perusahaan Alibaba menyatakan pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Olympic Council of Asia (OCA). Hasilnya seperti dilihat bersama, adalah demonstrasi cabor ini dalam Asian Games 2018.
Ia mengatakan, butuh disiplin dalam mengembangkan cabor teknologi agar mendapatkan kesempatan dipertandingkan dalam jenjang pesta olah raga tertinggi di dunia, yaitu Olimpiade.
Sementara International Olympic Committe (IOC) mengakui bahwa cabor yang dipertandingkan di Jakarta kemarin adalah ujicoba untuk menuju Olimpiade Paris 2024.
Sampai saat ini, cabor eSports masih terus diyakinkan agar bisa dipertandingkan. Thomas Bach, Presiden IOC menyoroti permainan pertempuran seperti League of Legends yang mengandung unsur kekerasan, tentunya bertentangan dengan nilai-nilai Olimpiade.
Baca Juga: Mardani Tantang GP Ansor Bikin Aksi Tandingan #2019GantiPresiden
Untuk itu, Zhang Dazhong menyampaikan bahwa menuju Asian Games 2022 di Hangzhou, Zhejiang, Cina, konten atau tema yang akan ditandingkan akan lebih merepresentasikan cabor-cabor dalam pesta olah raga ini sendiri. Atau dengan kata lain, bakal beralih dari konten kekerasan menuju isi pertandingan cabor Asian Games 2022. Contohnya laga bola bertema Pro Evolution Soccer (PEC).
"Sederhananya, konten yang nanti dibawa ke arena adalah mengangkat cabor biasa ke dalam bentuk eSports," ucap Zhang Dazhong. Dengan kata lain menampilkan pertandingan realistis berbagai cabor yang digelar.
Selain menyumbangkan konten dan tanding game, Alisports berminat untuk menyokong pendanaan tim, termasuk urusan logistik. Dan sebelum muncul di Asian Games 2022, bakal tampil sebagai sponsor untuk FIFA Women's World Cup 2019 dan mendukung para atlet perempuan cabor eSports. Martalena Panjaitan