Kemenpora Siapkan Pelatnas Jangka Panjang untuk Olimpiade 2020

Senin, 03 September 2018 | 15:30 WIB
Kemenpora Siapkan Pelatnas Jangka Panjang untuk Olimpiade 2020
Menpora Imam Nahrawi menggigit dua medali emas yang diraih atlet Jafro Megawanto, dari nomor ketepatan mendarat perorangan dan beregu putra cabang Paralayang Asian Games 2018 di Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Tagor Siagian.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai gelaran Asian Games 2018, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kini menatapkan gelaran Olimpiade 2020. Anggaran khusus akan disiapkan Kemenpora untuk try out cabang olahraga (cabor) prioritas yang akan turun di Olimpiade Tokyo 2020.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan pemberian anggaran ke cabor prioritas dilakukan guna menekan angka pengeluaran. Asian Games 2018 ini menjadi bahan evaluasi, yang nantinya cabor mana yang akan mendapat anggaran khusus.

"Kalau fokus ke cabang olahraga Olimpik, saya kira akan lebih efisien sehingga tidak dibagi ke semua cabor nantinya. Hal ini juga menjadi evaluasi Asian Games, mana cabang olahraga yang memenuhi target, mana yang belum?.

"Tentu Kita akan melihat nanti akan ada konsekuensi yang harus kita emban," kata Imam Nahrawi di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Pria asal Bangkalan, Madura itu mengatakan try out penting dilakukan oleh para atlet. Bahkan, Imam ingin para atlet dari cabor prioritas nantinya menjalani try out jangka panjang.

"Kita siapkan seperti peta berjalan menuju Tokyo 2020. Bahwa cabang olahraga Olimpiade kami akan persiapan secara khusus. Kami khususkan iklim keunggulan karena perlu dibangun mental dan menjaga spirit para atlet," tambahnya.

"Try out penting karena akan sering bertemu dan bertanding sehingga ada spirit di situ agar tertanam juara dunia. Dan itu dilakukan kemarin saat Games," jelasnya.

Menurutnya, try out yang dilakukan oleh atlet-atlet Indonesia berdampak cukup besar terhadap prestasi. Oleh karenanya, Imam ingin kembali mengulang sukses di Olimpiade mendatang.

"Banyak juara juara dunia yang harus kalah dengan atlet kita kemari. Saya ambil contoh karate, seorang karateka Iran yang menjadi juara dunia itu harus kalah dengan kesabaran Rizki (Ardiansyah Arrosyiid)."

"Dia dengan sabar mempelajari kemampuan lawan, tentu ini juga harus diikuti dengan anggaran nantinya. Lalu disalurkan ke cabang olahraga untuk try out jangka panjang. Jadi kalau perlu atlet-atlet nanti tidak pulang ke indonesia. Jadi tur ke mana gitu, tentu Jadi atletnya pasti senang juga," pungkas Imam Nahrawi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI